Jet Tempur Siluman China J-20 Terbang Perdana

J-20 Chengdu 'Black Eagle'
Sumber :
  • China Daily/via REUTERS

VIVA.co.id – Jet tempur siluman generasi kelima China, Chengdu J-20 'Black Eagle', resmi mengudara untuk kali pertama di depan publik hari ini. Tampilnya “Si Elang Hitam” ini bersamaan dengan pembukaan China International Aviation & Aerospace Exhibition (Airshow China), di selatan kota Zhuhai.

Mayjen TNI Anton Resmi Jabat Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Gantikan Mayjen Haryanto

Menurut Reuters, Selasa 1 November 2016, Angkatan Udara China mengatakan kehadiran pesawat tempur China itu diharapkan mempersempit kesenjangan militer dengan Amerika Serikat.

Kemampuan membangun kekuatan udara, bunyi keterangan AU China, adalah kunci di mana saat ini negeri Tirai Bambu tersebut tengah mengambil sikap lebih tegas dalam sengketa teritorial dengan tetangga-tetangganya di Laut China Timur dan Selatan.

Kim Soo Hyun Jalani Pelatihan Tentara Cadangan Jelang Episode Terakhir Queen of Tears

Tak hanya bidang militer saja, pameran ini juga menunjukkan ambisi China di industri kedirgantaraan sipil. China diperkirakan akan menyalip AS sebagai pasar penerbangan top dunia dalam beberapa dekade ke depan.

Dua jet tempur J-20 terbang bebas mengangkasa (flypast) selama satu menit yang disaksikan oleh para pejabat pemerintah, militer, eksekutif industri penerbangan, maupun ratusan penonton.

Abu Ubaida Bongkar Fakta Kegagalan Israel di Hari ke-200 Pembantaian Gaza

"Jet ini menghasilkan raungan suara yang memekakkan telinga. Ini jelas merupakan langkah maju yang besar dalam kemampuan tempur China," kata Bradley Perrett dari Aviation Week, seorang veteran dan pengamat China.

Prototipe J-20 sendiri kali pertama diketahui pada 2010. Insinyur pesawat China, Cao Qingfeng, mengaku takjub dengan kemajuan industri pesawat terbang Tirai Bambu. "Ini bukti bahwa China semakin percaya diri untuk memadamkannya keraguan publik," ungkap Cao.

Kendati demikian, beberapa analis mengatakan dari gambaran-gambaran J-20 China dinilai membuat pengembangan lebih cepat dari yang diperkirakan dibandingkan pesawat penghindar radar F-22 Raptor dari Lockheed Martin, AS.

Akan tetapi, analis lainnya mengatakan produsen pertahanan China masih harus berjuang untuk mengembangkan mesin canggih yang akan memungkinkan pesawat-pesawat tempur mereka menyaingi jet-jet dunia Barat di dalam pertempuran udara.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya