Pembukaan Gerai McDonald's di Vatikan Diprotes Warga

Ilustrasi McDonald's.
Sumber :
  • REUTERS/Gary Cameron

VIVA.co.id – Restoran cepat saji asal Amerika Serikat, McDonald's, resmi membuka cabang pertamanya di Borgo Pio, Vatikan, pada 30 Desember 2016, yang lokasinya dekat Basilika Santo Petrus.

Tak Mampu Capai Target Penjualan, McDonalds Salahkan Perang Israel di Gaza

Namun, keberadaannya dianggap memberikan rasa ketidaknyamanan bagi warga, khususnya pebisnis lokal. Sebab, seperti dikutip situs Theguardian, Rabu, 4 Januari 2017, masyarakat sekitar tidak pernah diberitahu kabar bahwa McDonald's akan membuka cabangnya di Vatikan.

Namun, rencana keberadaan restoran ini mencuat tahun lalu, salah satu tokoh yang paling keras menentang adalah Kardinal Elio Sgreccia. Ia menganggap makanan yang disajikan McDonald's tidak sehat dan tidak termasuk dalam tradisi gastronomi warga Romawi.

Curhat Bos McDonald's Penjualan Anjlok Setelah Terkena Boikot

"Toko roti isi (sandwich) besar di Borgo Pio itu aib. Lebih baik mereka gunakan ruang itu untuk membantu orang yang membutuhkan. Seperti membuka bisnis hotel, tempat tinggal, atau bantuan apa saja bagi mereka yang menderita. Ini sejalan dengan yang diajarkan Bapa Suci," kata Sgreccia.

Sejumlah pebisnis lokal menyurati Bapak Suci Paus Fransiskus dan memintanya untuk memutus 'mata rantai peredaran' tersebut. Alasannya, karena mereka takut kehadiran McDonald's mengganggu kemurnian karya seni, budaya dan identitas sosial di lingkup Vatikan.

Doyoung NCT Tuai Pro Kontra Jadi Model Kampanye Mcdonald's, Followers Langsung Turun

Dalam surat itu, kelompok konsumen Codacons dan sebuah komite dibentuk untuk melindungi Borgo Pio. Kelompok ini menjelaskan jika wilayah di mana McDonald's tersebut berada sudah dipenuhi restoran dan toko-toko yang menjual artikel keagamaan.

Mereka juga mengaku "jengah" dan mengklaim jika membawa lebih banyak wisatawan bisa menjadi risiko keamanan. Meskipun memicu amarah dari beberapa kalangan, namun beberapa warga justru menyambut baik kehadiran McDonald's.

Salah satunya Raffaella Scarano, warga Italia yang bekerja di toko dekat McDonald's. "Apapun yang baik bagi perekonomian negara kita, pasti akan baik juga untuk saya," ujarnya, singkat.

Menanggapi penolakan warga Vatikan ini, dalam sebuah pernyataan, McDonald's menekankan bahwa restoran barunya di Vatikan ini sepenuhnya menyesuaikan dan memperhatikan lingkungan sejarah.

Kota-kota di kawasan Italia telah melayangkan gugatan kepada restoran cepat saji tersebut. Padahal sebelumnya, McDonald's pernah menggugat Wali Kota Florence, Dario Nardella, sebesar US$20 juta (Rp270 miliar) karena ia menolak permohonan pihak McDonald's untuk membuka gerainya di bilangan Renaissance. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya