Kisah Ulama yang 'Puasa Bicara' Selama 27 Tahun

Seorang umat Muslim bersiap ibadah di masjid.
Sumber :
  • REUTERS/Christinne Muschi

VIVA.co.id – Ulama Sudan melakukan aktivitas yang tidak biasa. Ia puasa bicara selama 27 tahun. Adalah Sheikh Bashir Mohammed Bashir (61) yang memutuskan untuk tidak bicara lagi. Berkat aksi ini, ia dijuluki 'silentsheikh' oleh umatnya.

Kisah Noura, Remaja Belia Divonis Mati Setelah Bunuh Suami

Menurut laman Alarabiya, Jumat 17 Februari 2017, Bashir hanya mau berkomunikasi dengan orang-orang melalui dengan menuliskan apa yang ingin dikatakan melalui sebuah papan putih kecil dan pulpen.

Hal ini dibuktikannya saat menghadiri sebuah konferensi yang ditayangkan stasiun televisi. Saat di wawancara oleh wartawan televisi, Bashir menjawab pertanyaan dengan menggunakan pena dan kertas untuk berkomunikasi.

24 Perempuan Sudan Diadili karena Kenakan 'Celana Panjang'

Lulusan terbaik Universitas Sorbonne, Prancis, Bashir adalah seorang ulama yang memiliki banyak pengikut yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan berpikiran maju. Setelah kembali dari Prancis dengan gelar Master Ilmu Ekonomi, Bashir lalu fokus meneliti tentang Alquran.

Pada 1990, Bashir rela berhenti berbicara dan menyatakan ia akan berbicara kalau Allah SWT menghendaki. "Saya menemukan ketenangan berpikir dalam keheningan (tidak bicara). Pulpen saya yang 'berbicara' ketika orang-orang bertanya kepada saya. Dia (pulpen) adalah sahabat saya," kata Bashir, melalui secarik kertas.

4 Polisi Tunda Menikah karena Sempat Tertahan di Sudan

Ia lalu menjelaskan filosofi diam dalam keheningan dengan menuliskan bahwa 'awal diam adalah akhir dari pidato'. Akan tetapi, pengalamannya tetap menjadi misteri karena ia percaya ini adalah rahasia pribadi dan hanya Sang Pencipta saja yang mengetahuinya.

Sudan merupakan negara berpenduduk mayoritas Islam yang baru saja mendapatkan 'hadiah spesial', yakni dicabutnya sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat yang berlangsung selama lebih dari 20 tahun. Pencabutan sanksi ini sebagai sebuah langkah maju untuk menghapus semua hambatan, termasuk penghapusan Sudan dari daftar negara pendukung terorisme. (ren)

Massa pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung pengadilan di Omdurman, kota kembar ibu kota Khartoum, untuk mendengar vonis terhadap para pelaku. - EPA

Siksa Guru yang Tengah Ditahan Hingga Tewas, 29 Intel Dihukum Mati

jaksa mengatakan hukuman mati adalah hukuman yang adil.

img_title
VIVA.co.id
1 Januari 2020