Korea Utara Bebaskan Dua Warga Malaysia

PM Malaysia Najib Tun Razak.
Sumber :
  • REUTERS/Bazuki Muhammad

VIVA.co.id – Pemerintah Korea Utara akhirnya mengizinkan dua warga negara Malaysia yang menjadi pegawai di Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN World Food Program) untuk meninggalkan negara itu pada Kamis, 9 Maret kemarin.

8 Aturan Aneh yang Harus Dituruti Istri Kim Jong-un, Ri Sol-ju

Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak membenarkan bahwa dua orang warganya bernama Stella Lim dan Nyanaprakash Muniandy, telah keluar dari Pyongyang menuju Beijing, China.

"Alhamdulillah, saya dimaklumkan bahwa 2 rakyat Malaysia di bawah @UN World Food Program dibenarkan keluar dari Pyongyang. Mereka kini selamat di Beijing," kata PM Najib, dalam akun Twitter-nya, @NajibRazak, seperti dikutip situs Voa, Jumat, 10 Maret 2017.

Korut Rayakan Ulang Tahun ke-80 Kim Jong Il Tanpa Parade Militer

Sementara PBB menegaskan bahwa kedua warga Malaysia tersebut adalah pegawai sipil internasional, dan tidak mewakili negara mereka. Lim dan Muniandy termasuk di antara 11 orang Malaysia yang 'ditahan' di Kedutaan Besar Malaysia di Pyongyang, setelah Korea Utara memberlakukan larangan keluar negeri seluruh warga negeri Jiran itu.

Kuala Lumpur juga melakukan tindakan serupa, dengan menerapkan larangan perjalanan warga Korea Utara keluar dari Malaysia. Sengketa diplomatik yang masih terus berlangsung ini dipicu oleh tewasnya kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Senin, 13 Februari 2017.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Sebelumnya, Pak Tun - sapaan akrab PM Najib - mengatakan bahwa Malaysia tidak akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara. Ia pun tetap menjaga saluran komunikasi diplomatik untuk menghindari hal-hal yang berakibat fatal.

"Kedua negara tetap menjaga hubungan, karena Anda harus memiliki saluran untuk berbicara dengan mereka, untuk bernegosiasi dengan mereka. Itulah yang harus kita yakin," kata Pak Tun.

Akan tetapi, lanjut PM Najib, hingga kini pemerintahnya akan tetap berpegang pada keputusan untuk tidak membiarkan warga Korea Utara meninggalkan Malaysia. Selain itu, ia terus mendukung kepolisian melanjutkan penyelidikan atas kematian Kim Jong-nam.

Menurut Profesor Ayame Suzuki dari Universitas Doshisha, Kyoto, Jepang, Malaysia memainkan strategi yang dinamakan 'a game of chicken'.

Yaitu, strategi di mana negara yang paling sedikit dirugikan biasanya menang. Artinya, dalam kasus ini, sebenarnya Korea Utara yang paling dirugikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya