15-3-1989: Uni Soviet Gulirkan Reformasi Ekonomi

Mikhail Gorbachev (kiri) dan Boris Yeltsin.
Sumber :
  • Reuters/Alexander Natruskin/Files

VIVA.co.id – Pada 28 tahun silam, Presiden dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, menyerukan pengakhiran ekonomi terpusat menjadi pasar bebas.

8 Fakta Menarik Ukraina yang Menjadi Negara Terluas di Eropa

Dalam pidato kenegaraannya, seperti dikutip situs History, Gorbachev mencoba untuk menancapkan kebijakan reformasi ekonomi di negeri Tirai Besi, lantaran terguncang krisis. Dan, salah satu penyebabnya adalah sektor pertanian.

Memasuki tahun 1989, perekonomian Soviet terguncang karena sistem pertanian terpusat, di mana petani bekerja untuk memenuhi kuota yang ditetapkan oleh pemerintah, dan menjual produk mereka langsung ke negara.

Bagaimana Penindasan Soviet Memupuk Benci Rakyat Ukraina pada Rusia

Di mata Gorbachev ini adalah bencana besar. Meskipun miliaran dolar AS pemerintah pusat tetap mensubsidi, namun karena mayoritas berasal dari sektor pertanian, khususnya peternakan, maka hal itu menyebabkan kas negara goyah.

Belum lagi, setiap tahunnya, Uni Soviet terpaksa mengimpor ton gandum, daging, dan produk pertanian lainnya. "Intinya, Gorbachev ingin agar para petani diberi kesempatan yang luas untuk menjual hasil taninya, seperti memasok langsung produknya ke restoran atau hotel.

10 Fakta Mengejutkan Turkmenistan, Negara Islam yang Diktator!

Komite Sentral Politbiro kemudian menyetujui dan mengesahkan kebijakan ini satu hari kemudian. Namun sayang, usulan Gorbachev tidak disetujui sepenuhnya. Sehingga, kebijakannya berjalan lambat.

Alhasil, perekonomian Soviet semakin terjun bebas dan produksi pertanian tidak pernah bisa memenuhi permintaan pasar. Di tengah kekalutan ekonomi, dan imbasnya ke politik, pada 25 Desember 1991, Gorbachev secara resmi mengundurkan diri sebagai Presiden Uni Soviet, dan negeri itu resmi bubar. (ren)

Seorang lelaki tua memegang bendera Uni Soviet. Getty Images via BBC Indonesia

Membandingkan Kehidupan di Uni Soviet dan Rusia Pada Masa Perang

Setelah invasi pasukan Rusia ke Ukraina, kehidupan warga Rusia mulai berubah cepat. Perbatasan ditutup, nilai rubel terus turun dan harga barang-barang mulai naik.

img_title
VIVA.co.id
12 Maret 2022