Korban Tewas Teror London Mencapai Lima Orang

Kondisi pasca serangan teror di Parlemen Inggris
Sumber :
  • REUTERS/Toby Melville

VIVA.co.id – Insiden teror yang terjadi tak jauh dari gedung Parlemen di Westminster, London, menelan lima korban tewas. Insiden itu terjadi saat anggota Parlemen sedang bersidang.

Salah Mengira Kuil sebagai Masjid, Diplomat Inggris Dikecam

Serangan itu dilakukan oleh seorang pria yang membawa mobil di sepanjang trotoar di Westminster. Ia menusuk seorang polisi, PC Palmer, dan akhirnya tewas ditembak. Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan, serangan tersebut menyakiti, merusak, dan menyerang nilai-nilai kebebasan dan demokrasi, juga kebebasan berpendapat.

Sampai saat ini polisi belum merilis nama pelaku penyerangan tersebut. Wakil Komisaris dan Kepala Kontra Terorisme Kepolisian Metropolitan Inggris, Mark Rowley, mengatakan mereka bisa menduga siapa pelaku. "Ia terinspirasi oleh jaringan terorisme internasional dan jaringan teroris Islam," ujarnya seperti diberitakan BBC, 23 Maret 2017. Namun Rowley tak memberikan rincian lebih detail.

Nonton Konser, Cara Ratu Elizabeth II Rayakan Ultah ke-92

Pria tersebut melakukan aksinya pada Rabu, 22 Maret 2017, sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Ia membawa mobil sepanjang trotoar di jembatan Westminster, tak jauh dari gedung Parlemen, London. Mobil tersebut lalu menabrak pagar gedung Parlemen. Pengemudinya turun sambil membawa pisau, berlari ke halaman parlemen.

Pelaku sempat dihadang oleh PC Palmer yang tak bersenjata. Pelaku menusuk Palmer hingga tewas. Pelaku akhirnya ditembak mati oleh polisi. Beberapa saat setelah kejadian, kepolisian Inggris mensterilkan lokasi kejadian. Di sekitar jembatan Westminster, beberapa korban bergeletakan, dan satu perempuan tercebur ke sungai Thames.

Beredar Surat Ancaman Teror Bagi Warga Muslim Inggris

Perdana Menteri Theresa May yang saat itu berada di dalam gedung Parlemen segera dievakuasi, sedangkan seluruh anggota Parlemen diminta untuk tetap berada di dalam gedung.  

Sekitar tiga jam setelah kejadian situasi berhasil dikendalikan. (ase)

Dokter Barton.

Pensiunan Dokter Diduga Tewaskan Ratusan Pasien

Ia dikabarkan memberi dosis morfin berlebih sepanjang 1998-2000.

img_title
VIVA.co.id
18 Juni 2018