Taliban Serang Markas Militer Afghanistan, 100 Orang Tewas

Militer Afghanistan tiba di dekat lokasi serangan Taliban di Mazar-i-Sharif.
Sumber :
  • Reuters/Anil Usyan

VIVA.co.id – Sedikitnya 100 orang disebutkan tewas dan lainnya terluka akibat serangan Taliban ke pangkalan militer Afghanistan tak jauh dari Mazar-i-Sharif pada Jumat, 21 April 2017 waktu setempat. Serangan yang menewaskan hingga 100 orang tersebut telah dibenarkan oleh Menteri Pertahanan Afghanistan.

Tentara Amerika Hengkang, 80 Tahanan Perang Taliban Dibebaskan

Serangan itu sengaja dilakukan pada saat para tentara meninggalkan pangkalan untuk melakukan salat Jumat dan lainnya makan siang di kantin sekitar pangkalan militer sebagaimana diberitakan BBC.com.

Sementara pihak Taliban sudah mengaku bertanggung jawab atas serangan berdarah itu. Taliban menyerang dengan mengirimkan pelaku bom bunuh diri. Laporan lain menyebutkan ada 134 korban tewas termasuk di dalamnya 10 orang anggota Taliban tersebut. Namun otoritas Afghanistan baru menyatakan 100 orang menjadi korban atas serangan itu.

Amerika Tarik Pasukan, Afghanistan Bebaskan 400 Tahanan Taliban

Selain 10 orang anggota Taliban yang tewas, diketahui terdapat satu orang penyerang yang berhasil dilumpuhkan dan kini ditahan oleh militer.

Pangkalan di Mazar-i-Sharif merupakan basis militer nasional Afghanistan khususnya untuk Korps ke 209. Juru bicara militer setempat menyatakan, para anggota Taliban bisa melewati pos pemeriksaan karena mereka menggunakan seragam militer.

Mullah Manan, Pemimpin Taliban di Afghanistan Tewas dalam Serangan AS

Jan Agah dari Provinsi Jowjan kepada BBC mengatakan bahwa dua keponakannya menjadi korban tewas dan korban luka akibat serangan itu. Dia menyayangkan pemeriksaan yang tidak ketat sehingga anggota Taliban bisa lolos dan melancarkan aksi.

"Seandainya saja pemeriksaan ketat maka para penyerang tidak akan bisa lewat," kata Jan Agah.

Yasmeena Ali

Yasmeena Ali Bintang Porno Afghanistan, Buka Suara Soal Taliban

Yasmeena Ali merupakan seorang gadis kecil yang sedang berada di jalan menyaksikan kekerasan yang dilakukan Taliban di Kabul, Afghanistan pada 1990-an.

img_title
VIVA.co.id
24 Januari 2022