Di Balik Aksi Pemecatan Ribuan Polisi di Turki

Presiden Turki Recep Tayip Erdogan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id – Pemerintah Turki memecat lebih dari 9.000 petugas kepolisian dengan tuduhan terlibat dalam jaringan pemberontak yang dipimpin oleh ulama Fethullah Gulen. Pemerintah mengatakan, tindakan itu dilakukan demi keamanan nasional.

Terlibat Kudeta, 104 Prajurit Turki Dipenjara seumur hidup

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding Gulen memprakarsai kudeta untuk melawannya pada Juli tahun lalu. Meski Gulen membantahnya, tapi Erdogan terus memburu semua hal yang dianggap memiliki kaitan dengan Gullen.

Dikutip dari BBC, 26 April 2017, belum lama ini, pemerintah Turki juga telah menahan lebih dari 1.000 orang dalam operasi terakhirnya melawan pendukung Gulen. Penangkapan secara nasional ini menjadi operasi terbesar yang pernah di lakukan Turki selama berbulan-bulan.

Staf Konsulatnya Ditangkap, AS Hentikan Visa ke Warga Turki

Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan, pemerintah menargetkan mereka yang terlibat dalam jaringan Gulen, yang telah menginfiltrasi kepolisian dengan menyebutnya sebagai "imam rahasia". Soylu menegaskan, pemerintah telah menangkap banyak "imam rahasia," dan masih terus melakukan perburuan.

Penangkapan besar-besar pada pengikut Fethullah Gulen, ulama moderat Turki yang kini berdiam di Amerika Serikat, dilakukan pemerintahan Erdogan setelah Gulen dituding sebagai dalang kudeta militer yang gagal pada Juli tahun lalu.

Turki Kembali Tahan 1000 Orang Terkait Gulen

Hingga saat ini, sudah lebih dari 40.000 orang ditangkap dan 120.000 orang dipecat dan diberhentikan dari posisi mereka sebagai guru, tentara, polisi, dan PNS. Mereka yang ditangkap dan dipecat itu dituduh memiliki kaitan dengan Fethullah Gulen.

Langkah pembersihan yang diumumkan pada hari Minggu (08/07) ini merupakan yang terbaru setelah upaya kudeta militer yang gagal dua tahun silam. - Getty Images

Turki Kembali Pecat Ribuan Tentara dan Polisi

Tindakan itu diambil untuk mengurangi ancaman pada keamanan nasional.

img_title
VIVA.co.id
8 Juli 2018