Diancam Korut, Armada Tempur AS Dikawal Kapal Induk Jepang

Izumo, satu dari dua kapal induk mini milik Jepang.
Sumber :

VIVA.co.id – Pasukan Bela Diri Jepang mengerahkan kapal induk mini Izumo untuk mengawal kapal logistik Amerika Serikat yang hendak mengisi bahan bakar di Shikoku.

Tiongkok Ingin Menjadi Negara Adidaya Kapal Induk Seperti Angkatan Laut AS

Mengutip situs BBC, Senin, 1 Mei 2017, keputusan ini diambil setelah Korea Utara mengancam akan menenggelamkan armada kapal perang AS dalam sekali tembak.

Armada yang akan disasarkan Pyongyang terdiri dari kapal induk USS Carl Vinson, kapal selam USS Michigan, dua unit kapal perusak, serta kapal logistik.

Terpopuler: Mayor Teddy Dimutasi, Bukber Prabowo Subianto dengan Titiek Soeharto dan Didit

Izumo telah meninggalkan pangkalannya di Yokosuka, sebelah selatan Tokyo, lalu meluncur untuk mengawal kapal logistik AS.

Kapal induk pertama negeri Matahari Terbit ini turut dalam serangkaian latihan perang gabungan yang melibatkan beragam kapal perang dari AS, Korea Selatan, Jepang, Inggris dan Prancis. Latihan digelar menyusul ketegangan di Semenanjung Korea.

China Mengkonfirmasi Sedang Membangun Kapal Induk ke-4

Keputusan pemerintah Jepang mengirim Izumo adalah yang perdana sejak parlemen negeri itu meloloskan undang-undang baru pada 2015 yang membuat pemerintah berwenang melindungi sekutu dalam ancaman serangan terbuka.

Undang-undang yang melandasi pengutusan Izumo dalam operasi di luar latihan militer, menuai kritik di dalam negeri. Sebab, dinilai melanggar konstitusi Jepang yang bersifat Pasifis usai Perang Dunia II.

Armada Kapal Perang Pasukan Bela Diri Jepang.

Armada tempur Jepang siap lindungi sekutu AS (Reuters.com).

Selain itu, undang-undang tersebut ditakutkan menuntun Jepang menuju peperangan yang tak perlu. Izumo memiliki panjang 249 meter, yang dituding China sebagai 'kapal induk yang menyamar'.

Kapal ini berbasis di Pangkalan Angkatan Laut Yokosuka, dekat ibu kota Tokyo. Misi utama Izumo adalah perang antikapal selam. Izumo mampu menampung 14 unit helikopter, dan juga mampu berperan sebagai kapal perusak (destroyer). (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya