Hamas Melunak, Bukan untuk Perangi Yahudi

Para militan Hamas ikut penguburan jenazah tentara Hamas senior di kota Gaza
Sumber :
  • REUTERS/Mohammed Salem/File Photo

VIVA.co.id – Hamas mengumumkan dokumen dan road map ‘peta jalan’ baru gerakan dan organisasi tersebut dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari pendudukan Israel. Kepala Biro Politik Hamas Khaled Meshal dalam konferensi pers di Qatar, Doha, menjelaskan soal prinsip Hamas yang dianggap sebagian pihak, melunak.

Indonesia Prakarsai Pertemuan Khusus Palestina dengan DK PBB

Khaled Meshal mengatakan, Hamas akan tetap berjuang untuk kemerdekaan Palestina namun tujuannya akan sesuai dengan wilayah Palestina yang memiliki batas-batas seperti yang ditetapkan tahun 1967 tanpa menerima keberadaan Israel di wilayahnya.

Piagam baru Hamas itu juga menunjukkan bahwa perjuangan Hamas bukanlah memerangi bangsa Yahudi maupun agama Yahudi melainkan memerangi prinsip dan ideologi Zionisme yang menjadi pendorong pendudukan Palestina selama ini.

Presiden Palestina Putus Hubungan dengan AS dan Israel

Yahudi adalah istilah bagi bangsa dan agama yang dianut yang juga kerap disebut Yehuda. Sementara zionisme adalah paham dan ideologi yang berkembang di sebagian kalangan orang Yahudi untuk memiliki wilayah Palestina yang juga bisa menjadi ideologi bagi orang-orang di luar bangsa Yahudi.

"Hamas akan memperjuangkan kemerdekaan Palestina namun tetap mendukung persetujuan batas tahun 1967," kata Khaled Meshal sebagaimana dilansir laman theguardian.com, Senin 1 Mei 2017, waktu setempat.

Dubes Palestina: Dulu Saudagar Kami Sering Bantu Indonesia

Disebutkan, manuver melalui platform baru ini dilakukan Hamas sebelum adanya pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang merupakan pemimpin Fatah yang selama ini tak sejalan dengan Hamas.

Namun sumber dari perwakilan diplomatik menyebutkan bahwa platform Hamas itu sudah dipersiapkan selama bertahun-tahun dan sempat menjadi perdebatan alot di kalangan faksi-faksi Hamas karena dinilai sebagai kebijakan yang relatif melunak.

Sementara Israel langsung menolak dokumen baru Hamas bahkan sebelum sepenuhnya dirilis. Juru Bicara Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menuding bahwa langkah Hamas itu tak lain adalah bentuk akal-akalan Hamas untuk menipu dunia internasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya