Donald Trump Dituding Bocorkan Rahasia Militer ke Rusia

Presiden AS, Donald Trump, (kanan) diketahui menyambut kunjungan Menlu Rusia , Sergei Lavrov, di kantornya pekan lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Maxim Zmeyev/Lucas Jackson

VIVA.co.id – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dituding membocorkan operasi rahasia militer AS kepada Rusia dalam pertemuan Trump dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Gedung Putih. Dugaan pembocoran operasi militer membantai ISIS itu disebut disampaikan Trump karena menganggap Rusia adalah sekutu dalam memberantas terorisme.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Dikutip dari Reuters, Selasa, 16 Mei 2017, pertemuan tersebut dilangsungkan pada pekan lalu yang juga diikuti oleh Duta Besar Rusia untuk AS, Sergei Kislyak. Informasi itu antara lain soal tambahan militer AS untuk membasmi organisasi teroris.

Namun, berita yang awalnya dipublikasikan oleh The Washington Post itu lalu dibantah oleh Gedung Putih.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

"Berita itu sama sekali keliru," kata Penasihat Keamanan Presiden Trump, H.R McMaster.

Dia mengatakan bahwa pertemuan itu hanya membicarakan soal ancaman global bersama.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

"Tak ada informasi intelijen yang dibicarakan. Presiden Trump tidak menyebutkan satu pun operasi militer yang memang tak boleh bocor ke publik. Saya ikut hadir di ruangan itu dan menjadi saksi," kata McMaster lagi.

Gedung Putih mengatakan, sumber media di Washington itu yakni dari Badan Keamanan Nasional AS tersebut, tak benar.

Namun isu ini menjadi berita hangat di AS. Anggota Senat dari Partai Demokrat Dick Dubin menyebut perbuatan Trump tersebut ceroboh dan membahayakan. Sementara Anggota Partai Republik di Senat, Bob Corker menilai bahwa tuduhan terhadap Trump itu sangat serius. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya