- Kim Hong-Ji/Reuters
VIVA.co.id – Warga Korea Selatan khususnya generasi muda disinyalir makin tak tertarik dengan agama. Hal itu ditunjukkan dari statistik resmi yang dikeluarkan negara tersebut.
Dilansir Aljazeera, Minggu, 28 Mei 2017, Badan Statistik Korea melansir bahwa dalam 10 tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah warga yang tidak memiliki agama di Korea Selatan. Pada tahun 2005, jumlah warga tanpa agama sekitar 47 persen. Namun dalam 10 tahun terakhir, jumlah itu meningkat sekitar 10 persen.
Menurunnya minat masyarakat Korsel untuk beragama diduga karena ketatnya sistem pendidikan yang harus dilewati oleh para generasi muda di negara itu. Belum lagi mereka harus eksis dengan kehidupan masing-masing dalam pergaulan.
Disebutkan bahwa selama ini, warga yang beragama di Korsel kebanyakan menganut Kristen Protestan hingga 20 persen kemudian Buddha 15 persen, Katolik sekitar 8 persen dan sejumlah agama lain dalam persentase yang kecil.
Pada tahun 2015, Gallup menyebutkan lebih dari 31 persen orang Korea beragama dengan sekitar 20 agama dan sekte.
Agama Protestan yang cukup dominan di negara itu kebanyakan dibawa oleh para misioner yang datang pada saat Perang Korea periode tahun 1950-1953 yang memberikan banyak pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Sementara gereja-gereja di Korea disebutkan juga menyadari hal ini. Belakangan mereka mulai menyesuaikan tata cara dan program agar bisa diterima oleh kalangan muda.
Sebut saja Seoul Cathedral Anglican Church yang termasuk gereja dengan jemaat besar di negara itu. Seoul Cathedral mengurangi aktivitas konvensional di gereja dan lebih banyak menjangkau jemaat muda dengan program digital termasuk talk show dan mengadakan kegiatan yang menarik bagi para kawula muda. (one)
Setelah 5 Tahun DAY6 Balik Lagi ke Jakarta Ikut Saranghaeyo Indonesia 2024
DAY6 menjadi salah satu pengisi acara dalam festival musik Saranghaeyo Indonesia 2024. ini menjadi kehadiran perdana mereka setelah keseluruhan membernya jalani wamil
