- REUTERS/Charles Platiau
VIVA.co.id – Wali Kota Paris Anne Hidalgo mengancam membatalkan pelaksanaan festival feminis hitam atau Black Festival yang disebut dengan Nyansapo Festival yang akan dilangsungkan di The cultural centre La Générale, Paris, Prancis pada tanggal 28 hingga 30 Juli mendatang. Pasalnya, festival feminis itu justru dianggap rasial khususnya terhadap warga kulit putih yang dilarang memasuki area tertentu di acara nantinya.
Disebutkan bahwa festival feminis hitam sengaja membagi teritori venue dalam tiga bagian. Sebagian venue atau hanya empat per lima tempat acara yang diperbolehkan jadi tempat berbaur antara kulit hitam dan warga ras lainnya. Sementara ada spot tertentu yang hanya boleh dimasuki oleh keturunan Afrika.
Melalui akun Twitter pribadinya, Anne Hidalgo mengatakan bahwa kegiatan itu justru mempromosikan pemisahan ras dan menonjolkan perbedaan. Dia mengecam konsep venue yang disusun oleh panitia.
"Saya akan minta festival ini dibatalkan," kata Anne Hidalgo sebagaimana dilansir theguardian.com, Senin 29 Mei 2017.
Tak hanya Anne Hidalgo, sejumlah organisasi masyarakat sipil dan LSM antirasial juga mengkritisi festival yang baru perdana dilangsungkan tersebut.
Organisasi SOS Racisme yang menentang tindakan rasial menyatakan bahwa festival tersebut justru menonjolkan hal yang bisa memicu perbedaan dan menyebabkan kebencian di kalangan masyarakat yang berbeda ras.
5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka
Keistimewaan berupa hak veto yang dimiliki oleh lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB ini memiliki dampak besar dalam keputusan penting di tingkat internasional.
