Sering Tembakkan Rudal Balistik, PBB Ancam Korea Utara

Situs uji coba nuklir milik Korea Utara.
Sumber :
  • Air Defense & Space/38 North

VIVA.co.id – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa sepakat memperpanjang sanksi terhadap Korea Utara, atas tindakan provokasinya yang terus melakukan uji coba rudal balistik. Resolusi ini juga disetujui oleh Amerika Serikat dan China.

Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

Seperti diketahui sejak Trump terpilih sebagai Presiden AS, ia terus menekan China, yang merupakan sekutu utama Korea Utara. Amerika memperingatkan bahwa jika Korut tetap mengembangkan program nuklir, maka negeri Paman Sam itu tidak akan segan mengambil langkah tegas.

"Amerika Serikat akan terus mencari resolusi damai dan langkah diplomatik atas situasi ini," kata Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, dilansir Reuters, Sabtu 3 Juni 2017.

Deretan Negara Paling Tak Percaya Tuhan di Dunia, Mayoritas di Benua Asia!

Haley menambahkan, terlepas dari konsekuensi diplomatik dan finansial, Amerika Serikat juga menyatakan siap melawan agresi Korea Utara melalui cara lain, jika diperlukan.

"Dewan Keamanan mengirim pesan yang sangat jelas kepada Korea Utara hari ini untuk berhenti menembakkan rudal balistik, atau akan menghadapi konsekuensinya," ujar Haley menegaskan.

Kim Jong Un Dikabarkan Punya Selingkuhan Seorang Penyanyi, Hingga Punya Anak Bersama

Resolusi DK-PBB, yang diadopsi secara bulat oleh seluruh anggota dewan tersebut, memberikan sanksi terhadap empat entitas Korut. Termasuk di antaranya Koryo Bank, Pasukan Roket Strategis Angkatan Darat Korea dan operasi mata-mata Pyongyang di luar negeri.

Dewan Keamanan PBB pertama kali menjatuhkan sanksi terhadap Pyongyang pada tahun 2006, atas program rudal balistik dan nuklirnya. Sanksi ini kemudian ditingkatkan setelah Korut terus menerus meluncurkan uji coba nuklir dan rudal jarak jauhnya sebanyak lima kali. 

Presiden Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Deegasi Korea Utara, dipimpin oleh menteri kabinet untuk perdagangan internasional, melakukan kunjungan ke Iran. Kehadiran ini memicu spekulasi hubungan kedua negara ini

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024