Selama Ramadan, Israel Berlakukan Aturan Khusus ke Al Aqsa

Kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Yerusalem.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Pemerintah Israel berjanji akan mempermudah akses bagi Muslim dari Tepi Barat dan Jalur Gaza selama bulan Ramadan, untuk memasuki area masjid Al Aqsa. Kemudahan akses juga diberikan pada mereka yang datang dari luar negeri melalui bandara Ben Gurion, Tel Aviv.

Jelang Idul Fitri, Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Pernyataan itu disampaikan oleh Koordinator Pemerintah Israel, untuk Aktivitas di Perbatasan (COGAT). Badan ini adalah sebuah lembaga di bawah Kementerian Pertahanan yang mengurus masalah sipil di Tepi Barat.

Dalam sebuah pernyataan, Kepala COGAT Mayjen Yoav (Poli) Mordechai mengatakan, langkah tersebut adalah kebijakan khusus mereka. "Ini menjadi bagian dari kebijakan untuk memperbaiki kualitas hidup penduduk Palestina di Yudea dan Samaria, serta untuk membantu penduduk Jalur Gaza," ujarnya seperti diberitakan oleh The Time of Israel.

Mengapa Kita Harus Jeli Menyikapi Berita Boikot? Ini Alasannya

Namun, tak semua warga Muslim bisa leluasa memasuki lokasi masjid Al Aqsa. Perizinan khusus hanya diperuntukkan bagi pria berusia antara 30 sampai 40 tahun. Sementara itu, pria berusia di atas 40 tahun, perempuan, dan anak-anak yang berusia dibawah 12 tahun tak memerlukan perizinan khusus.

Jalur penyeberangan antara Tepi Barat dan Israel, juga akan dibuka lebih lama, sehingga memudahkan akses bagi warga Tepi Barat untuk melaksanakan salat. Selain itu, 200 ribu izin untuk kunjungan keluarga di Israel akan diberikan selama Ramadan tanpa batasan usia.

Ramadhan Konflik di Gaza Belum Reda, Palestina Ucapkan Terima Kasih Indonesia Terus Bantu

Bagi warga Palestina di Gaza,  setiap hari Jumat selama Ramadan akan diberikan 100 izin untuk melakukan salat Jumat untuk pria berusia di atas 55 tahun. Sementara itu, setiap hari selain hari Jumat, ada 300 izin yang berikan oleh pemerintah Israel pada warga Gaza. Mereka juga di sediakan bus antar jemput yang akan membawa mereka langsung ke Yerusalem.

Pemerintah Israel menguasai wilayah Al Haram Asy Syarif, atau kota Yerusalem. Di lokasi tersebut, terdapat tempat bersejarah bagi umat Islam, yaitu masjid Al Aqsa dan umat Yahudi dan Kristen, yaitu Bait Suci, atau Har haBayit dalam bahasa Inggris dan Mount Temple dalam bahasa Inggris. 

Wilayah ini kerap menjadi lokasi bentrokan antara Muslim dan Yahudi, sehingga pemerintah Israel memberlakukan aturan yang ketat bagi Muslim yang ingin memasuki wilayah ini. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya