Ulama Filipina Perangi Ekstremisme Melalui Pendidikan

Penduduk Kota Marawi, Filipina bagian selatan, terpaksa mengungsi setelah wilayah mereka jadi ajang konflik antara pasukan Filipina dengan kelompok militan setempat yang mendukung jaringan Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS).
Sumber :
  • Reuters/Erick de Castro

VIVA.co.id – Para pemimpin Muslim juga ulama di wilayah Mindanao, Filipina, sepakat untuk aktif memerangi penyebaran ekstremisme Islam di Filipina dengan melibatkan pemangku kepentingan dan pendidikan spiritual.

Orang Barat Dituding Sebabkan Peningkatan Video Seks Anak di Filipina

Pengumuman ini dikeluarkan karena pertempuran yang terus berlanjut di Kota Marawi, antara pasukan pemerintah dan kelompok Maute yang terinspirasi oleh ISIS. Hari ini, krisis Marawi telah memasuki hari ke-23.

"Kami melibatkan semua sektor untuk mengatasi penyebaran ekstremisme dan radikalisme agama di negara ini," kata Abdulmuhmin Alyakanie Mujahid, Dewan Fatwa Mindanao, seperti dikutip Asian Correspondent, Rabu 14 Juni 2017.

Dugaan WNI Bom Gereja Filipina, Wamenlu Sebut Masih Diselidiki

Mujahid mengatakan bahwa mereka sekarang secara proaktif melibatkan semua pemangku kepentingan, untuk mengatasi tantangan ekstremisme seperti yang terjadi di Kota Marawi.

"Kelompok ekstremis ini mengutip ayat-ayat Alquran untuk membenarkan tindakan kriminal dan tindakan manusiawi. Kami tidak bisa membiarkan dan mengizinkan hal itu terjadi," ujarnya.

VIVA Top3: Migo Dirazia, Pemred Rappler Ditangkap, Nyinyir Valentine

Sementara itu, melalui pengajaran, akan diupayakan penyediaan bahan ajar di institusi pendidikan, sebagai bahan referensi dan melatih guru untuk mengajarkan pencegahan ekstremisme di kalangan pelajar. (one)

Ilustrasi - Tim SAR melakukan pencarian korban kecelakaan kapal

Tiga Kapal Terbalik di Laut Filipina, 11 Orang Tewas

Tiga orang dilaporkan hilang.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2019