Kisah Balita Bertahan Hidup di Hutan Menyeramkan

Kondisi Dima saat ditemukan tim tentara.
Sumber :
  • Twitter

VIVA.co.id – Seorang anak laki-laki berumur empat tahun berhasil selamat setelah nyasar dan hilang selama lima hari di area hutan angker yang dihuni beruang ganas di tepian Kota  Ekaterinburg, Rusia.

Nenek Kuya Ditemukan Membusuk di Kebun, Tengkorak Mulai Kelihatan

Anak itu bernama Dima Peskov, dia dikabarkan hilang sejak 10 Juni 2017, ketika sedang berkemah bersama orang tua dan keluarganya.

"Saat berkemah, saya membawa Dima untuk memotong kayu. Tapi dia bosan dan saya menyuruhnya untuk kembali ke kemah yang jaraknya 50 meter. Saya tidak pernah menyangka dia akan menyimpang dari jalan yang lurus. Saya benar-benar bodoh," kata ayah Dima, Peskov Andrey seperti diberitakan harian Komsomolskaya Pravda (KP) dan dilansir, RT.com, Jumat, 19 Juni 2017.

Anak 4 Tahun Hilang 5 Hari di Hutan dan Selamat, Ini yang Dimakannya

Dima akhirnya ditemukan seorang tentara dari pasukan khusus bernama Pavel Karpenko. Dalam operasi pencarian itu, sedikitnya diterjunkan lebih dari 2.000 orang.

Saat ditemukan, kondisi Dima sangat mengenaskan, dia menderita 20 gigitan kutu dan serangga. Selain itu, Dima juga menderita dehidrasi, kulit terbakar sinar matahari dan saat ini dia terus-terusan meneteskan air mata.

Drone Milik AS Ketahuan Mondar-mandir Pantau Perbatasan Rusia

Dima mengaku selama berada di dalam hutan yang terkenal menyeramkan itu, dia bertahan hidup dengan memakan rumput dan minum air dari rawa yang kotor.

Ketika operasi pencarian mulai digelar, tim pencari memulai operasi dari kemah tempat Dima dan keluarga berlibur. Saat itu tim berhasil menemukan jejak kaki Dima tak jauh dari kemah. Tapi yang mengkhawatirkan, di lokasi itu juga ditemukan jejak-jejak beruang.

Hujan badai di hutan

Hujan badai di hutan

FOTO: Tim pencari menyisir hutan untuk mencari Dima.

Dua hari pasca hilangnya Dima, tim pencari mendapatkan informasi dari nelayan setempat bahwa mereka sempat melihat seorang anak yang cirinya sangat identik dengan Dima. Anak itu terlihat berjalan menuju arah berlawanan dari lokasi tempat dia berkemah.

Tapi, operasi pencarian tak bisa dilakukan hari itu, sebab cuaca di hutan itu sangat ekstrem, terjadi badai dan hujan lebat. 

Lalu, setelah badai berlalu, tim melanjutkan kembali pencarian hingga menemukan lagi jejak sepatu anak kecil. Penemuan jejak ini semakin menguatkan keyakinan tim bahwa Diam akan ditemukan.

Hanya saja kekhawatiran lain muncul, tim pencari dari kelompok relawan lokal bernama Sokol, menyebut bisa saja hal buruk terjadi pada anak itu, karena tim menduga Dima berjalan di sekitar rawa-rawa yang berada di selatan wilayah itu.

Di hari kelima, Ketua Kelompok Sokol, Sergey Shirokobokov, memutuskan untuk membentuk tim khusus yang terdiri dari tentara dan pasukan khusus termasuk di dalamnya ada Pavel Karpenko.

Tim pun mulai bergerak menuju arah selatan. Upaya itu tidak sia-sia, baru satu jam dilakukan penyisiran, lagi-lagi ditemukan jejak sepatu anak kecil yang masih baru.

Dan terbukti, tak berapa lama Pavel Karpenko berhasil menemukan Dima setelah sebelumnya menemukan tanda-tanda kehidupan berupa sebuah lubang di dekat akar pohon.

"Saya menemukan akar pohon tumbang. Dan kemudian saya melihat lubang yang ditinggalkannya, dan inilah dia. Anak itu berbaring. Kami membuat tandu dari pakaian, dan membawanya keluar dari sana," ujar Karpenko.

Kabar penemuan Dima pun menyebar dan helikopter penolong dikerahkan. Tapi, akhirnya Dima dievakuasi ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya