- Reuters
VIVA.co.id – Dalam jangka waktu setengah tahun pada 2017, ada 492 yang ditembak mati oleh Kepolisian Amerika Serikat yang tersebar di seluruh negara bagian. Bahkan dalam tiga tahun terakhir sebagaimana diberitakan The Washington Post, kematian akibat penembakan oleh polisi sekitar 1.000 orang.
Disebutkan bahwa sejak tahun 2015, angka penembakan oleh polisi dari tahun ke tahun cenderung di angka yang sama. Namun disebutkan angka tersebut lebih besar dibandingkan jumlah yang terekam di data FBI.
"Jumlah penembakan itu menunjukkan bahwa penembakan terus terjadi di berbagai lokasi dan rata-rata ada. Ini menunjukkan potret masyarakat kita pada abad 21," kata Kriminolog Universitas South Carolina, Geoffrey Alpert.
Namun perlu dicatat bahwa penembakan oleh polisi di AS juga tak jarang berujung pro dan kontra. Pada tahun 2014 misalnya, terjadi penembakan remaja keturunan Afrika Michael Brown di Ferguson, Missouri oleh polisi.
Browne termasuk salah satu dari sejumlah pria Afrika yang tewas ditembus timah panas polisi dan melahirkan pro dan kontra pula kritik terhadap sistem penegakan hukum dan aturan penggunaan senjata di negara tersebut.