Bencana Alam di Asia Tenggara

Ketsana Tewaskan Lebih dari 360 Orang

VIVAnews - Badai tropis Ketsana yang terjadi mulai pekan lalu telah menewaskan sedikitnya 362 orang di beberapa negara Asia Tenggara. Ketsana meninggalkan banjir bandang terburuk di Filipina selama 40 tahun terakhir, bencana longsor di Vietnam, dan menghancurkan pedesaan di Kamboja. Badai mereda saat  mencapai Laos, Rabu 30 September 2009.

"Kami sudah terbiasa dengan badai yang menghancurkan satu atau dua rumah. Tapi saya belum pernah menyaksikan badai sekuat ini," kata gubernur provinsi Kampong Thom, Kamboja, Nam Tum.

Di Vietnam, Ketsana menyebabkan longsor yang mengubur perumahan di Vietnam pusat pada Selasa (29/9). Angka kematian di negara ini mencapai 74 jiwa. Sebanyak 179 orang terluka dan puluhan lainnya masih hilang.

Badai merusak 180 ribu rumah, merendam 150 ribu rumah lainnya, dan menghancurkan lahan pertanian. Lebih dari 350 ribu warga terpaksa mengungsi.

Setidaknya sebelas orang tewas dan 29 terluka saat Ketsana menerpa Kamboja. "Seratus rumah hancur dan 400 lainnya rusak," kata anggota Komisi Penanggulangan Bencana Ly Thuch.

"Skala kerusakan sangat luar biasa," kata relawan World Vision Minnie Portales.

Sementara itu, topan Parma sedang terbentuk di Samudra Pasifik dan diduga akan menghantam Filipina pada akhir pekan ini. Kamis (1/10) ini, Parma berada pada titik sejauh 650 kilometer dari pantai timur Filipina, namun hujan akibat badai ini sudah mulai turun di provinsi-provinsi paling timur.

"Parma diperkirakan akan tiba di Filipina pada Sabtu dengan angin berkekuatan 150 kilometer per jam dan daya hembus hingga 185 kilometer per jam," kata pengamat cuaca Rommel Yutoc.

Ketsana menyebabkan 2,5 juta warga Filipina kehilangan rumah dan 700 ribu di antaranya mengungsi ke kamp penampungan sementara. Jumlah korban tewas mencapai 277 orang, sebanyak 42 orang masih hilang. Pemerintah mengestimasi kerugian mencapai AS$ 100 juta.

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengirim tiga helikopter dan 30 perahu karet dan akan tiba dalam tiga hari. Juru bicara militer Filipina Letnan Kolonel Romeo Brawner mengatakan 30 personel Angkatan Laut dan Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dikerahkan membantu upaya penanggulangan bencana. (AP)

Angger Dimas Ungkap Alasan Sang Ibunda Dimakamkan Dekat Makam Dante
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia / MKRI

MK Pastikan Tak Ada Deadlock Putuskan Perkara Sengketa Pilpres

Mahkamah Konstitusi (MK) memastikan tak ada deadlock dalam pengambilan keputusan sengketa Perselisihan Pemilihan Umum (PHPU).

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024