Arab Saudi Luncurkan Situs Pencari Kerja Khusus Perempuan

Kaum perempuan di Arab Saudi.
Sumber :
  • Reuters/Fahad Shadeed/Files

VIVA.co.id – Seorang insinyur biomedis asal Aljazair menciptakan situs pencarian pekerjaan pertama untuk wanita di kerajaan yang sangat konservatif. Ia mengaku memiliki misi untuk memudahkan perempuan mendapatkan pekerjaan di Arab Saudi, negara kerajaan yang terkenal konservatif.

Perempuan di Arab Saudi Kini Diizinkan Gabung Militer

Perempuan kelahiran Australia, Naziha Deriche yang dibesarkan di Arab Saudi, menyadari setelah menyelesaikan studi pascasarjana di Sydney tahun lalu bahwa sulit bagi dia dan teman-temannya untuk mencari pekerjaan di Arab Saudi.

"Sebagian besar pekerjaan yang diiklankan di Arab Saudi adalah untuk pria. Dan lingkungan kerja terutama sangat didominasi pria sehingga saya merasa ada masalah, semacam celah," ujar perempuan berusia 23 tahun itu seperti diberitakan oleh Al Arabiya, 20 Juli 2017.

Larangan Mengemudi Dicabut, Wanita Arab Saudi Turun ke Jalan

Maka, sejak Maret lalu ia mendirikan sebuah situs gratis. Situs itu ia namakan yang "Alajnabia", atau orang asing dalam bahasa Arab. Ia bertekad meningkatkan jumlah wanita dalam angkatan kerja dengan menghubungkan pencari kerja dengan perekrut.

"Ini adalah kata yang ironis. Alasan kami menggunakan kata 'asing' adalah kenyataan bahwa gagasan perempuan yang bekerja di Arab Saudi begitu asing," ujarnya. Deriche sendiri saat ini bekerja di Dubai, karena di Arab Saudi, ia kesulitan mendapat pekerjaan sesuai ilmunya.

Putra Mahkota Saudi di AS Janji Moderatkan Negaranya

Arab Saudi dikenal sebagai salah satu negara dengan pemisahan gender paling ketat di dunia, di mana wanita yang tinggal di bawah pengawasan wali laki-laki, tidak dapat mengemudi, dan di depan umum harus mengenakan pakaian hitam dari ujung ke ujung.

Namun kerajaan tersebut mencoba untuk mendiversifikasi ekonominya dan mengurangi ketergantungannya pada minyak dengan rencana reformasi ekonomi Vision 2030 yang menetapkan target untuk mengangkat partisipasi perempuan di angkatan kerja  dari 22 persen menjadi 30 persen pada tahun 2030.

Wanita sekarang dapat bekerja dalam pekerjaan ritel dan perhotelan tertentu dan tahun ini Bursa Efek Saudi menunjuk perempuan untuk menduduki kursi  pertamanya, Sarah al-Suhaimi.

Deriche mengatakan bahwa dia dan teman-temannya melihat isu utama dalam hal  pengangguran perempuan tidak hanya soal sedikitnya pekerjaan yang tersedia, tetapi juga iklan yang buruk. Deriche, yang mengajak kerja sama  40 agen perekrutan, mengatakan bahwa situs tersebut telah memiliki 1.000 resume yang diunggah sejak didirikan dan terus berkembang.

Pekerjaan yang Diinginkan

Di situs yang ia dirikan itu, para  pencari kerja bisa mencari pekerjaan yang mereka inginkan, dan para pengusaha bisa mengiklankan pekerjaan dan melihat resume pelamarnya. Pekerjaan juga diiklankan di platform media sosial situs web.

"Kami menciptakan lingkungan yang sehat untuk kompetisi di mana orang dipekerjakan berdasarkan keahlian, kualifikasi, kemampuan mereka - bukan koneksi, atau dari mulut ke mulut, atau melalui pengetahuan seseorang," kata Deriche.

"Saya tahu orang mungkin berpikir itu hanya papan pekerjaan, tapi ini lebih merupakan inisiatif sosial. Saya ingin menjadi sesuatu untuk mensimulasikan pemberdayaan perempuan." (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya