Kirim Pelaku Penipuan ke China, RI Diprotes Taiwan

Tersangka sindikat penipu dan pemeras online asal China dan Taiwan ditangkap di Surabaya.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA.co.id – Taiwan memprotes  Indonesia karena mengirim lebih dari 100 tersangka penipu, termasuk 22 warga Taiwan ke China.

Viral Penipuan File APK Surat Panggilan Polisi, Begini Respons Polda Metro Jaya

Melalui pernyataannya yang dirilis pada Kamis, 3 Agustus 2017, Kementerian Luar Negeri Taiwan memprotes tindakan Indonesia yang mengirim 143 tersangka ke kota-kota China di Chengdu atau Tianjin.

"Kami meminta kunjungan konsulat diplomatik serta bantuan untuk mengidentifikasi orang-orang, dan mendesak Indonesia untuk menangani hal ini dengan adil sesuai dengan undang-undang dan juga untuk menyediakan saluran untuk bantuan hukum kepada warga Taiwan," kata kementerian tersebut seperti dikutip dari Reuters, 3 Agustus 2017.

Miliarder di Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati Gegara Menipu Bank Rp 697 Triliun

Taiwan juga menekankan bahwa China dan Taiwan harus bekerja sama untuk menyelidiki kejahatan lintas batas. "Tapi China secara paksa mengirim warga Taiwan ke daratan China, benar-benar mengabaikan niat baik dan permintaan dari pihak kami, dan berdampak pada perkembangan hubungan lintas batas yang sehat," kata Dewan Urusan Daratan Taiwan.

Namun Kementerian Luar Negeri China memilih tidak mengomentari kasus tersebut.

Waspada Kejahatan Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan Saat Lebaran

Taiwan, adalah sebuah pulau yang dianggap China sebagai provinsi yang membandel. Tahun ini negara tersebut juga memprotes Vietnam dan Kamboja karena melakukan hal yang sama. Indonesia, juga Vietnam dan Kamboja, termasuk negara yang mematuhi kebijakan "Satu China" yang digaungkan oleh Beijing, dan tidak mengakui diplomatik Taiwan.

China telah menunda dialog dengan Taipei sejak bulan Juni, sebulan setelah Tsai Ing-wen, seorang tokoh yang pro-kemerdekaan dilantik sebagai Presiden Taiwan. Selama ini Tsai selalu menolak prinsip "Satu China" yang diajukan Beijing. (mus)

Presiden Iran, Ebrahim Raisi

Syarat Iran Tak Jadi Serang Israel, Kisah Penyamaran Intel Kopassus hingga Sopir Bus Positif Narkoba

Berikut lima berita terpopuler VIVA.co.id kanal news sepanjang Sabtu, 13 April 2024. Terpopuler soal syarat Iran agar tak jadi menyerang Israel.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024