Geger Kematian Massal Bayi Baru Lahir

Bayi/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah

VIVA.co.id – Polisi India tengah menyelidiki kematian puluhan bayi yang baru lahir di sebuah rumah sakit di Farrukhabad, Uttar Pradesh. Sebanyak 49 anak meninggal di rumah sakit Ram Manohar Lohia dalam sebulan, termasuk setidaknya 30 orang yang telah meninggal akibat 'asfiksia perinatal'. Kondisi ini disebabkan oleh berkurangnya kadar oksigen saat melahirkan.

Hubungan Hindu-Muslim di India Memburuk, Sejak Kapan?

Pada Agustus lalu, setidaknya 160 anak di bawah umur meninggal di sebuah rumah sakit Gorakhpur dalam keadaan yang sama. Beberapa kematian di sana juga diduga disebabkan oleh kurangnya oksigen. Namun pejabat pemerintah senior telah membantah kasus tersebut.

Dalam penyelidikan terakhir, sebuah laporan pemerintah India menyalahkan staf medis setelah adanya 30 kematian, yang mendorong peluncuran penyelidikan polisi. Press Trust of India melaporkan bahwa 30 orang meninggal karena kekurangan oksigen, sementara berada di tempat perawatan intensif di rumah sakit Ram Manohar Lohia.

COVID-19 dan Kematian 7 Bayi yang Mencekam dalam Semalam di Sebuah RS

Kematian 49 korban ini terjadi antara tanggal 21 Juli sampai 20 Agustus. Polisi mengatakan bahwa dalam kasus Farrukhabad, rumah sakit tidak memasukkan pipa oksigen ke pernafasan bayi, setelah lahir.

Dilansir BBC, Selasa 5 September 2017, kawasan ini merupakan salah satu wilayah termiskin di India yang mencatat ratusan kematian anak-anak karena berbagai penyakit, termasuk encephalitis, setiap tahun.

Seandainya Militer China Perang Udara Lawan India, Siapa yang Menang?

Encephalitis yang umum ditemukan di Gorakhpur, adalah peradangan yang mengancam otak. Anak-anak kecil dan orang tua sangat beresiko dan memiliki banyak penyebab, termasuk infeksi bakteri atau virus. (hd)

Ilustrasi bayi.

Program Ini Sukses Turunkan Angka Kematian Bayi di Jawa Timur

Berkat dukungan dari Pemprov Jawa Timur, program lintas batas ini berupaya untuk menurunkan angka kematian bayi dan balita di Jawa Timur

img_title
VIVA.co.id
14 Oktober 2021