Disanksi PBB, Korea Utara Gencar Iklankan Wisata Pertanian

Ilustrasi warga Korea Utara.
Sumber :
  • REUTERS/Damir Sagolj

VIVA.co.id – Di tengah serangkaian uji coba rudal balistik dan ancaman negara-negara Barat atas tindakan provokatifnya, Korea Utara rupanya terus berupaya untuk menarik wisatawan berkunjung ke negaranya. Salah satu program yang ditawarkan adalah wisata bertani.

Negara Sahabatnya Diserang Teroris, Kim Jong Un: Korea Utara Bersama Rusia

Korea Utara diketahui kerap mengeluarkan iklan perjalanan dan pariwisata di mana para turis bisa merasakan langsung bertani dan mengunjungi ladang di Korea Utara. Dalam penawaran itu, wisatawan berkesempatan untuk menanam padi di sawah.

Diketahui bahwa Korut saat ini tengah mendapatkan sanksi impor dan ekspor sejumlah komoditas, termasuk pengetatan impor minyak dari negara-negara PBB.

PM Jepang Berencana Perbaiki Hubungan dan Bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Dalam sebuah foto, terlihat wisawatan yang sedang menanam padi dan berjalan-jalan di pedesaan. Sekitar 100 ribu wisatawan diyakini mengunjungi Korea Utara setiap tahunnya.

Menurut situs pariwisata Korea Utara, wisatawan disuguhi kegiatan berupa ikut mengalami langsung kehidupan para petani. Kegiatan itu meliputi menanam padi secara manual, penyiangan, wisata petik buah di lahan pertanian maupun di kebun buah.

Korea Selatan Yakin Putri Remaja Kim Jong Un Akan Jadi Penerus sang Diktator

"Melalui tur, wisatawan bisa mendapatkan pemahaman tentang program pertanian dan budidaya pertanian negara ini dan beraktivitas langsung sebagaimana masyarakat yang bahagia," tulis situs tersebut sebagaimana diberitakan Independent, Rabu 13 September 2017.

Ironisnya dilaporkan bahwa negara Kim Jong-un ini memiliki sejarah kekurangan pangan dan kekeringan di musim panas yang tak jarang membuat jutaan orang menderita kelaparan.

Kelaparan terparah pernah terjadi antara tahun 1994 dan 1998 yang dikenal sebagai Ardous March dan menewaskan hampir 3,5 juta orang.

Kendati demikian, program wisata ke Korea Utara tetap dibuka selama bertahun-tahun dengan menjual pertanian meski statusnya sebagai negara totaliter dan miskin. Mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Korea Utara berasal dari China. Kebanyakan mereka memilih naik kapal wisata ke negara itu melalui perbatasan Dandong. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya