Korsel Siap Hadapi Serangan Elektromagnetik Korut

Para prajurit Korea Utara duduk di tepi sungai Yalu
Sumber :
  • REUTERS/Aly Song

VIVA.co.id – Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan, peluncuran rudal terbaru Korea Utara atas Jepang hanya akan menghasilkan isolasi diplomatik dan sanksi ekonomi lebih lanjut atas Korea Utara. Moon juga memperingatkan kemungkinan adanya ancaman baru yang lebih serius dari Korut.

Deretan Negara Paling Tak Percaya Tuhan di Dunia, Mayoritas di Benua Asia!

"Presiden Moon memerintahkan para pejabat untuk menganalisis dengan cermat dan bersiap menghadapi kemungkinan ancaman baru Korea Utara seperti serangan elektromagnetik (EMP) dan serangan biokimia," kata juru bicara presiden Korsel, Park Su-hyun sebagaimana dilansir Reuters, Jumat, 15 September 2017.

Awal bulan ini, Korea Utara mengatakan negaranya tengah mengembangkan bom hidrogen yang dapat melakukan serangan EMP. Namun demikian, para ahli masih ragu jikalau Korea Utara memiliki kemampuan untuk melakukan serangan semacam itu.

Kim Jong Un Dikabarkan Punya Selingkuhan Seorang Penyanyi, Hingga Punya Anak Bersama

Jika Korut mampu melakukan serangan EMP, diduga akan terjadi serangan bom di atmosfer yang mana gelombang yang dihasilkannya dapat menyebabkan kerusakan besar pada jaringan listrik dan infrastruktur lainnya.

Diberitakan sebelumnya, Korea Utara menembakkan sebuah rudal pagi ini ke Samudera Pasifik yang terbang di atas langit Hokaido utara, Jepang. Rudal yang terbang di langit Jepang itu mendarat di Samudera Pasifik sekitar 2.000 kilometer dari Hokaido Timur. Hal ini kembali meningkatkan ketegangan antara kedua negara setelah baru-baru ini Pyongyang juga melakukan uji coba bom nuklir.

Deretan Aturan Nyeleneh yang Mengatur Kehidupan Korea Utara di Era Kim Jong Un
Presiden Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

Delegasi negara Republik Korea Utara yang dipimpin oleh menteri kabinet perdagangan internasional, melakukan kunjungan negara ke Iran, kata media resmi pemerintah Korut.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024