Laporan dari Vietnam

Pariwisata Vietnam Minim Sarana Pendukung

VIVAnews - Vietnam siap bersaing dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara dalam industri pariwisata. Namun, negara komunis itu harus terus membenahi infrastruktur sehingga dapat mendukung pengembangan wahana wisata, terutama di sektor bahari.

Demikian menurut sejumlah pelaku usaha wisata di Ho Chi Minh, pusat perdagangan sekaligus kota terbesar di Vietnam. Madlen Ernest, seorang warga asing yang mengelola usaha wisata di kota yang populer disebut Saigon itu mengungkapkan bahwa Vietnam memiliki potensi besar untuk bersaing dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara dalam menarik para wisatawan.

"Vietnam memiliki banyak kawasan pesisir dan sungai yang indah dan mengundang decak kagum. Untuk itulah saya bersama ayah memutuskan untuk membuka bisnis wisata di Ho Chi Minh enam tahun lalu," kata Ernest, yang mengelola usaha ayahnya, Stefan, sebagai manajer marketing restoran-kapal pesiar "Bonsai River Cruise." Perusahaan keluarga yang mereka kelola kini memiliki dua kapal pesiar, yang disulap menjadi restoran mengapung, yang beroperasi di Sungai Saigon.

"Wisata bahari yang seperti kami kelola bisa mendatangkan banyak pemasukan bagi Vietnam, mengingat jumlah pengunjung di restoran kami terus bertambah," kata Ernest. Namun, perempuan asal Austria itu menilai bahwa wisata bahari ini saat ini belum digarap secara maksimal oleh pemerintah dan para pelaku usaha lokal.

"Padahal, Vietnam memiliki banyak sungai dan memiliki pesisir yang panjang. Namun, belum banyak pelaku usaha dan biro perjalanan yang berkecimpung di wisata bahari," kata Ernest.

Sementara itu, pengusaha biro perjalanan Viking Travel, Hung Tran, menilai bahwa Ho Chi Minh masih belum memiliki fasilitas pendukung yang lengkap di sektor pariwisata. Salah satu masalah adalah minimnya keberadaan toilet-toilet umum.

Fasilitas pendukung itu padahal sangat dibutuhkan ketika para turis menempuh perjalanan jauh. "Kami rasakan keluhan para turis ketika membawa mereka dari pusat kota menuju wisata Terowongan Cu Chi yang memakan waktu lebih dari dua jam.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun

Di sepanjang perjalanan, ternyata sulit untuk mencari toilet bagi turis yang tak tahan membuang air kecil," kata Hung. Maka, dia berharap pemerintah segera membangun fasilitas demikian.

 

Jeep Wrangler Facelift Meluncur, Segini Harganya
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024