Arkeolog Temukan Piramida Tersembunyi di Kuil Suku Maya

Kuil suku Maya, Kukulkan, di Chichen Itza, Meksiko
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Kuil Kukulkan, namanya diambil dari nama dewa ular bersayap bernama K'uk'ulkan atau Quetzalcoatl, membuka rahasianya setelah tersembunyi lebih dari satu abad. 

5 Ramalan Kiamat yang Berhasil Buat Geger Umat Manusia

Dalam proses ekskavasi yang dilakukan pada 1930-an, piramida tersembunyi kedua yang berisi mahkota berwarna merah dan berbentuk Jaguar, ditemukan di dalam bangunan Kuil Kukulkan.

Bertahun-tahun kemudian, pada 2015, ditemukan gua bawah tanah berisi air, atau 'cenote', yang berujung pada sebuah sungai yang kemungkinan dianggap suci Suku Maya masa lampau. 

Geger, Reruntuhan yang Diduga Piramida Raksasa Ditemukan

Kini, para arkeolog percaya mereka telah menemukan inti dari bangunan kuil, semacam 'piramida kecil' yang tersembunyi di balik bangunan kuil yang dibangun sepanjang kurun tahun 500 dan 800 Sebelum Masehi.

Piramida ketiga ini disebut-sebut sebagai piramid yang menunjukkan keaslian arsitektur Suku Maya karena tidak dipengaruhi kebudayaan asing. Misalnya, orang-orang Toltec yang aslinya berasal dari Hidalgo modern, Meksiko, yang pernah menaklukkan Kota Chich'en Itza.

Penemuan Menakjubkan Piramida di Daratan Asia, Umurnya Ribuan Tahun

"Kalau piramida ini bisa dipelajari lebih dalam, bisa menjadi situs purbakala yang penting karena piramid ini dapat menunjukkan kebudayaan orang-orang yang pertama kali bermukim di wilayah itu. Selain itu, piramid ini juga bisa memberitahu bagaimana perkembangan kebudayaan di wilayah itu," kata arkeolog Denisse Lorenia Argote, mengutip laman VICE, Kamis 21 September 2017.

"Dengan penemuan ini, kita bisa mengetahui kebudayaan asli Suku Maya. Dari banyak situs yang diekskavasi, kita melihat masa transisi dari kebudayaan Suku Maya dan ada beberapa pengaruh kebudayaan Meksiko juga. Tapi informasi tentang gaya arsitektur asli Suku Maya belum banyak," ujar Argote menambahkan.

Para peneliti menemukan piramida yang tingginya sekitar 33 hingga 66 kaki itu, dengan menggunakan tri-dimensional electric resistivity topograhpy (ERT-3D), sebuah teknik pemetaan tiga dimensi yang memungkinkan arkeolog melihat bangunan yang tertutup lapisan lain. 

Teknik ini juga yang digunakan para arkeolog untuk menemukan sebuah terowongan dan ruang-ruang bawah tanah yang tertimbun di bawah lapisan batuan gamping di Kuil Kukulkan.

Tim peneliti sudah mengkonfirmasi adanya tangga dan altar-altar pemujaan di dalam piramida yang baru ditemukan. 

Menurut Rene Chavez Segura, ilmuan di the National Autonomous University of Mexico, piramida ini dibangun di dekat 'cenote', yang mengindikasikan bahwa kemungkinan piramida ini memang sengaja dibangun mengelilingi gua tersebut.

Ekskavasi terpisah yang dilakukan di Chich'en Itza menemukan tulang belulang manusia yang kemungkinan merupakan kurban persembahan, yang dilemparkan ke dalam 'cenote' dalam sebuah ritual.

Situs warisan dunia UNESCO

Bertengger di Semenanjung Yucatan, Meksiko, Kuil Kukulkan adalah satu dari beberapa monumen kuno yang masih berdiri dari komplek Chich'en Itza. Kemungkinan dibangun pada abad keenam, yang kemudian pembangunannya dilanjutkan oleh orang-orang Toltec, dan disebut sebagai "El Castillo" oleh para tentara Spanyol.

Tinggi dari Kuil Kukulkan sekitar 100 kaki dan terdapat 91 anak tangga di setiap 4 sisinya. Menurut legenda, Quetzalcoatl datang ke bumi dua kali dalam setahun sebelum kembali ke Dunia Bawah. 

Pengetahuan tentang waktu dan ilmu matematika digunakan untuk membangun kuil ini. Selain itu, kuil ini juga disebut sebagai manifestasi dari 365 hari dalam Kalender Maya.

Selama dua hari ketika Quetzalcoatl datang ke bumi, dapat terlihat bayangan ular raksasa di ujung-ujung kuil. Selama 1000 tahun, orang-orang Mesoamerika kuno hidup, menyembah dewa, dan membangun bangunan yang luar biasa di pusat kota mereka. Chich'en Itza telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan didatangi sekitar 1,4 juta turis saban tahun. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya