Gabung ISIS, Warga Inggris Mengaku 'Kerjaannya' Main PS

Hawija dibebaskan pasukan Irak dari ISIS
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVA – Seorang jihadis asal Inggris yang mengaku sempat bergabung dengan ISIS di Suriah dan membawa serta keluarganya mengatakan, tak pernah membunuh orang. Dia bahkan mengaku lebih sering bermain PlayStation atau PS dan main sepeda selama berada di Raqqa.

Jenderal Zahedi Tewas Dibunuh Israel, Iran Tarik Pasukan dari Suriah

Shabbaz Suleman, mantan pengajar tata bahasa di High Wycombe, Buckinghamshire, Inggris ditangkap  Free Syrian Army di perbatasan Turki saat mencoba melarikan diri dari ISIS dua pekan yang lalu.

Pria 22 tahun itu mengakui dia telah naif ketika memutuskan bergabung dengan kelompok militan itu tiga tahun lalu. Saat menyeberang ke Suriah, Suleman dan keluarganya tengah berlibur di Turki. Dia juga menolak disebut sebagai penjahat atau teroris.

Pasukan AS di Irak dan Suriah Kena Bombardir Roket Selama 24 Jam

"Saya bertanggung jawab karena bersama ISIS, saya berada di sebuah organisasi teroris tapi tidak berarti saya membunuh siapa pun. Semoga saya tidak menindas siapa pun. Saya punya senjata kalashnikov dan seragam militer tapi saya tidak menyakiti siapa pun," kata Suleman seperti dikutip Independent, Selasa, 31 Oktober 2017.

Suleman mengatakan, keputusannya untuk bergabung dengan ISIS pada tahun 2015 yakni setelah kelompok tersebut mengumumkan kekalifahan di Suriah dan Irak.

Tentara Bayaran Iran Otak di Balik Serangan Pangkalan Militer Amerika

Dia mengklaim saat pertempuran berkecamuk di Raqqa, dia justru hanya bersantai dan bersembunyi dengan warga sipil Suriah sambil bermain PlayStation.

Suleman berusaha menunjukkan dirinya yang jauh dari tuduhan mengerikan yang keluar dari Raqqa. "Saya tidak terlibat dalam pertempuran," kata dia.

Dia juga berencana menulis buku tentang ISIS. Sedikitnya 425 mantan anggota ISIS diperkirakan telah kembali ke Inggris dan menjadi kelompok terbesar dari Eropa. Sebanyak 820 orang diketahui telah melakukan perjalanan ke medan perang di Suriah dan Irak dari negara itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya