RI Minta Pemimpin APEC Waspada Perubahan Ekonomi Digital

Presiden Jokowi dan Presiden Xi JInping dalam pertemua APEC ke 25 di VIetnam.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

VIVA – Presiden Joko Widodo menghadiri sesi pertama pertemuan tahunan para pemimpin anggota forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) ke-25, di Da Nang, Vietnam, Sabtu, 11 November 2017. Konferensi tingkat tinggi itu juga dihadiri sejumlah pemimpin negara besar, seperti Presiden Donald Trump dari AS, Presiden Xi Jinping dari China, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Seperti dilansir Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam siaran pers, Sabtu, 11 November 2017, sesi pertama itu mengusung tema "Innovative Growth, Inclusion, and Suistainable Employment in The Digital Age".

Dalam forum tersebut, Presiden Jokowi menjadi pembicara kelima setelah  Presiden Viet Nam Tran Dai Quang selaku tuan rumah, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Kanada Justin Trudeau.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Indonesia, menurut Presiden Jokowi, berpotensi menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020 mendatang. Hal itu mengingat saat ini terdapat 132,7 juta pengguna internet dan 92 juta pengguna gawai di seluruh Tanah Air.

Presiden yakin, potensi tersebut dapat mendatangkan kesempatan baru bagi masyarakat yang tidak terjangkau pola bisnis sebelumnya dan usaha kecil menengah (UKM).

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

Presiden Jokowi mengajak seluruh pemimpin negara untuk tetap waspada menghadapi perubahan ekonomi digital yang sangat cepat. Menurutnya, ekonomi digital tidak hanya menciptakan innovative growth namun juga membawa dampak disruptif terhadap kondisi yang sudah mapan sebelumnya.

"Pemerintah harus mengambil posisi yang tepat dalam memfasilitasi transformasi yang tidak selalu mulus dengan tetap memprioritaskan pembangunan inklusif, berkelanjutan, dan penciptaan kesempatan kerja yang produktif," ujar Presiden Jokowi.

Namun langkah tersebut tidak mudah. Dibutuhkan pemikiran dan terobosan yang kreatif dari para pengambil kebijakan agar kebijakan tidak business as usual. Lantaran itu, Indonesia mendorong APEC memastikan digital ekonomi berjalan sesuai dengan harapan.

"Saya mendorong APEC untuk turut memastikan bahwa digital ekonomi mendatangkan keuntungan bagi rakyat dan meningkatkan inklusivitas," kata Presiden Jokowi.

Indonesia juga mendorong APEC untuk segera mempercepat realisasi Bogor Goals agar manfaat globalisasi dapat dirasakan oleh rakyat. "Realisasi Bogor Goals yang sejalan dengan Agenda Pembangunan harus dipercepat," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya