Pengakuan Para Wanita Korut, Tak Haid Semasa Jadi Tentara

Tentara wanita Korut
Sumber :
  • Reuters

VIVA – Pengakuan para mantan tentara perempuan di Korea Utara tentang kerasnya hidup mereka di barak hingga kekerasan seksual menjadi sisi buruk yang kembali terungkap dari negara pimpinan Kim Jong-un tersebut. Lee So-yeon selama lebih 10 tahun menjadi tentara wanita, dia hidup di barak pria dan tidur dalam satu ruangan yang berisi lebih dari 20 tentara lelaki.

Negara Sahabatnya Diserang Teroris, Kim Jong Un: Korea Utara Bersama Rusia

Dia mengatakan memang sudah lebih satu dekade meninggalkan kehidupan itu. Namun kepada BBC, Lee So-yeon mengaku bahwa ingatannya masih sangat jelas soal bau keringat di baraknya.

"Kasur kami terbuat dari bulir padi jadi setiap bau badan dan keringat orang yang pernah tidur di sana akan menempel. Bau sekali, sangat tidak menyenangkan," kata Lee So-yeon.

PM Jepang Berencana Perbaiki Hubungan dan Bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

Dia mengatakan bahwa para tentara perempuan juga tak bisa mendapatkan kamar mandi yang layak. Bahkan saluran air disambungkan langsung dari pegunungan sehingga airnya tak jarang membawa serta katak bahkan ular.

So-yeon kini berusia 41 tahun. Dia merupakan putri dari seorang dosen di Korut dan dibesarkan di wilayah bagian utara negara itu. Kebanyakan anggota keluarganya yang pria bergabung menjadi tentara. Lalu pada tahun 1990-an pada saat terjadi musim panceklik dan kelaparan, dia juga memilih menjadi tentara.

Korea Selatan Yakin Putri Remaja Kim Jong Un Akan Jadi Penerus sang Diktator

So-yeon mengatakan pada periode tahun 1992-2001, saat dia menjadi tentara memang tak menjadi korban pemerkosaan. Namun beberapa temannya menjadi korban pemerkosaan.

"Komandan berada di kamarnya berjam-jam dan memerkosa tentara wanita atas nama perintah. Hal ini terjadi berulang-ulang," kata So-yeon.

Namun demikian, saat itu tak ada yang mau bersaksi sehingga pemerkosaan juga bisa dilakukan oleh tentara pria lainnya.

Sementara dua orang pelarian Korut bernama Juliette Morillot dan Jieun Baek membenarkan pernyataan So-yeon. Mereka mengatakan, tentara wanita juga dilatih sangat berat ditambah pekerjaan bersih-bersih dan memasak yang tidak dilakukan oleh tentara pria. Akibat kelelahan, banyak tentara wanita yang sampai tak datang bulan. Bahkan ada yang tak haid hingga tahunan karena kelelahan, stres dan kurang nutrisi.

"Setelah enam bulan di barak, kebanyakan kami yang tak lagi menstruasi karena malnutrisi dan kerasnya kehidupan," kata Morillot.

Morillot diketahui sudah menerbitkan buku tentang testimoninya hidup di Korut. Buku itu berjudul North Korea in 100 Questions yang dipublikasikan dalam bahasa Prancis.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya