- REUTERS/Johannes P. Christo
VIVA – Gelaran Bali Democracy Forum atau BDF yang diselenggarakan setiap tahun di Bali terpaksa dipindah lantaran erupsi Gunung Agung di Bali. Menurut Kementerian Luar Negeri, pemindahan dilakukan untuk menjamin kenyamanan delegasi yang akan hadir dalam kegiatan BDF tahun ini.
"Rencana awal di Bali, Nusa Dua. Namun sebagaimana diikuti, aktivitas di Gunung Agung terus berkembang. Sikon (situasi kondisi) Bali memang normal, tapi erupsi akan mengganggu wilayah Bali sehingga penerbangan dapat tertunda," kata Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Cecep Herawan di Jakarta, Kamis, 30 November 2017.
"Maka kami putuskan BDF untuk dipindahkan ke Indonesia Convention Exhibition (ICE), Serpong," tambahnya.
Kendati dipindahkan, ia menegaskan bahwa semangat substansi dan konten BDF 2017 akan dijaga dan ditingkatkan.
Bali Democracy Forum yang diprakarsai oleh Indonesia dimulai tahun 2008, yang merupakan forum antar-pemerintah yang bersifat inklusif dan terbuka dalam membahas perkembangan demokrasi di kawasan Asia Pasifik.
Forum ini bertujuan untuk mempromosikan dan mendorong kerja sama regional dan internasional di bidang perdamaian dan demokrasi melalui dialog.
"Konsep awal pendirian BDF adalah berbagi praktik serta pengalaman terbaik. Kita tidak kedepankan demokrasi kita paling benar, tapi kita berbagi dan mencari apa keunggulannya," ujarnya.
Sejauh ini sudah ada 29 delegasi yang menyatakan akan hadir dan ada enam perwakilan organisasi internasional. Kepala negara yang konfirmasi hadir antara lain Presiden Nauru. Sementara di tingkat menteri, sudah ada 16 menteri yang dikonfirmasi hadir, 10 wakil menteri dan sisanya adalah peserta tingkat direktur jenderal. (ase)
