Indonesia, Surga Bagi Pengiklan di Perangkat Mobile?

Ilustrasi ketergantungan ponsel.
Sumber :
  • digitaltrends.com

VIVAnews - Indonesia, negara terbesar di Asia Tenggara sekaligus paling menggiurkan bagi para pengusaha online dunia. Populasi penduduknya lebih dari 250 juta, dengan penetrasi pengguna telepon seluler menembus 110 persen.

Artinya, ada beberapa juta pengguna memegang dua perangkat, dan ratusan ribu warga lain belum menggunakan ponsel sama sekali. Ironi melihat kesenjangannya. Namun, ini membuat Indonesia menempati posisi kelima sebagai negara dengan jumlah pengguna ponsel terbanyak di dunia.

Jelas jika ceruk pasar smartphone sangat menggoda para pengusaha luar untuk memincut hati para pengguna ponsel di Tanah Air. Mulai dari e-commerce atau toko online, media sosial, konten musik atau video, aplikasi dan games, dan masih banyak lagi.

Declan Rice: Rodri Salah Satu Pemain Terbaik di Dunia

"Kue"-nya luar biasa besar untuk dibagi-bagi. Sebab, perlahan tapi pasti, akses Internet akan melengkapi 250 juta lebih ponsel yang beredar di Indonesia. Tinggal menunggu waktu.

Pertanyaannya, produk apa yang mau Anda tawarkan pada pengguna perangkat bergerak? Benarkah channel ini cukup efektif untuk promosi online?

Vserv.mobi, salah satu penyedia jaringan periklanan mobile global, baru-baru ini merilis laporan konsumen mobile Internet untuk wilayah Asia Tenggara tahun 2013. Data-datanya masih segar. Lembaga ini menyusunnya bersama-sama dengan Mobile Marketing Association (MMA).

Menurut laporan, tren perilaku pengguna Internet di kawasan Asia Tenggara telah bergeser dari perangkat komputer PC dan laptop ke arah perangkat bergerak alias mobile, seperti ponsel dan komputer tablet. Tidak terkecuali Indonesia.

Dilihat dari sifat-sifat konsumtif, rata-rata pengguna Internet (netter) pada perangkat bergerak haus akan konten dan informasi, dan ditemukan sering mencari tahu berbagai hal baru melalui perangkat kesayangannya.

Namun, yang lebih penting, pengguna mobile Internet di kawasan Asia Tenggara ternyata tertarik dengan iklan yang menawarkan konten-konten yang bisa diunduh (55 persen), yang memberi info diskon belanja (42 persen), dan mempelajari brand tertentu (36 persen).

Laporan ini mengatakan, pengguna Internet bergerak di kawasan ASEAN menikmati konten dan tawaran melalui iklan. Dan, ini menjadi sentilan bagi merek-merek yang pesimistis, karena sejatinya, ini justru menjadi peluang emas untuk lebih mendekatkan produk mereka pada konsumen perangkat bergerak.

Khusus konten, aplikasi dan game adalah jenis konten yang paling banyak diunduh (67 persen), menyusul video (46 persen), musik (38 persen), dan tema atau themes (32 persen).

"Selain browsing, e-mail dan chatting, pengguna Internet bergerak sangat menyukai konten-konten menarik. Itu faktanya," kata Rohit Dadwal, Managing Director, MMA Asia Pasifik, dalam keterangan resminya pada laporan bertajuk 'The Mobile Internet Consumer Southeast Asia 2013', yang dikutip VIVAnews hari ini.

Bagaimana dengan Indonesia?

Ternyata, pada temuan yang sama, diketahui porsi pengguna yang gemar mengunduh aplikasi dan game di Tanah Air lebih besar dari rata-rata pengguna di ASEAN, yakni 70 persen. Atau, lebih dari 2/3 pengguna Internet bergerak suka berburu dan mengunduh aplikasi atau game sehari-hari.

Konten video pun tak kalah menarik perhatian. Hampir setengah pengguna Internet bergerak mengunduh video dari ponsel atau tabletnya. Menyusul musik dan tema masing-masing 44 persen dan 33 persen.

Otto Hasibuan Sebut Gugatan Sengketa Pilpres Anies dan Ganjar Sebuah Kemunduran

Berbicara unduh konten secara menyeluruh, 67 persen pengguna Internet bergerak mengaku suka melakukannya. "Artinya, dua pertiga pengguna mobile Internet dari Indonesia mengaku iklan mobile sangat membantu mereka mengunduh konten-konten baru," terang Dadwal.

Baru setelah itu mencari-cari info diskon belanja tentang produk sesuatu, bisa tawaran diskon penginapan, makanan, sepatu, busana, dan sebagainya di posisi kedua dengan 36 persen.

Berbicara gaya hidup, ternyata 58 persen pengguna Internet bergerak di Indonesia menghabiskan waktu mereka di pusat belanja atau mal, 46 persen gemar menonton di bioskop, dan 32 persen yang mengunjungi restoran.

"Rata-rata waktu konsumen dihabiskan di pusat belanja dan restoran. Iklan di perangkat mobile bisa mendorong mereka menemukan sesuatu yang mereka temukan di iklan ponsel atau tablet," ujar Dadwal.

Membidik pasar

MIND ID Pastikan Beri Manfaatan Bagi Daerah Wilayah Kerja, Begini Caranya

Tahukah Anda siapa segmen pengguna terbesar yang disasar di Indonesia? Ya, tentu saja Anda harus jeli agar tepat sasaran.

Dilihat dari demografinya, dibandingkan negara-negara ASEAN lain, pengguna Internet Indonesia adalah yang termuda. Artinya, segmen pengguna berusia 18-24 tahun dan pengguna berusia 25-35 tahun adalah basis pengguna terbesar sekaligus "sasaran empuk" untuk pengiklan, masing-masing menguasai porsi 32 persen dan 33 persen.

Dan, dari sisi gender, Indonesia mempunyai gap terbesar antara pengguna Internet bergerak pria dan wanita di Asia Tenggara, yakni 71 persen pria dan 29 persen wanita, dibandingkan rata-rata 63 persen pria dan 37 persen wanita.

Yang mengejutkan adalah dari latar belakang pendidikan, di mana pengguna Internet bergerak golongan anak-anak usia 12 tahun ke bawah mempunyai porsi lebih besar daripada pengguna yang berlatar pendidikan sarjana/pascasarjana, yakni 31 persen banding 30 persen.

Sementara pengguna berlatar belakang diploma menguasai 29 persen. Fakta menarik ini didorong tingginya pengguna game di ponsel dan komputer tablet oleh anak-anak belakangan ini.

Sekarang Anda tahu, bagaimana cara mengiklankan produk Anda secara lebih efektif. Dan, siapa segmen pasar yang cukup menggiurkan untuk Anda sasar. Tak terkecuali Anda yang berwirausaha di jagat maya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya