Kendaraan Bermotor Masuk Jalur Sepeda akan Ditilang

Jalur sepeda di Kanal Banjir Timur Jakarta
Sumber :
  • Antara/ M Luthfi Rahman

VIVAnews - Kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur memiliki jalur khusus sepeda dan pejalan kaki. Namun, jalur yang memiliki panjang 6,7 km ini juga kerap dilalui kendaraan bermotor.

Oleh karena itu, mulai Minggu 16 Desember 2012, setiap pengendara kendaraan bermotor yang melintasi jalur sepeda dan pejalan kaki ini akan ditilang.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Mirza Ariyadi, mengatakan peraturan itu sudah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Jalan Raya.

"Apalagi di jalur ini juga ada rambu-rambu dan papan petunjuk yang melarang selain sepeda dan pejalan kaki dilarang melintas," kata Mirza usai mengikuti kegiatan "Rebut Lajur KBT Untuk Sepeda" yang digelar puluhan pesepada dari komunitas Bike To Work di jalur sepeda KBT Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat 7 Desember 2012.

Mirza mengatakan, jalur sepeda dan pejalan kaki yang berada di sebelah utara BKT ini memang harus steril dari kendaraan bermotor. Untuk menindak setiap pelanggaran pengendara kendaraan bermotor, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian lalu lintas. Hal itu ditujukan, agar jika menemukan ada pengendara yang lewat langsung ditilang.

"Kami yang mengamankan dengan menghalau pengendara motor yang menerobos jalur, sementara pihak kepolisian yang menilangnya jika mereka nekat terobos," kata Mirza.

Lebih lanjut Mirza menjelaskan, untuk pengamanan jalur tersebut, Sudin Perhubungan akan menerjunkan sekitar 40 personil. Tetapi, bukan tak mungkin, ke depannya akan ada penambahan personel dengan yang bekerja sama dengan pihak terkait lainnya.

Mirza berharap, masyarakat, khususnya para pesepeda dan pejalan kaki di jalur tersebut juga ikut mengkampanyekan pensterilan dari kendaraan bermotor.

"Pesepeda atau pejalan kaki tegur saja pengendara yang kedapatan melintas. Karena jalur ini. Kan memang sudah hak pesepeda dan pejalan kaki."

Ketua Komunitas Bike To Work, Toto Sugito, mengakui kampanye dan sosialisasi jalur sepeda yang digencarkan masih belum maksimal. Pasalnya, masih banyak ditemui para pengendara yang menerobos masuk jalur ini.

Untuk itu, dia berharap, sosialisasi serupa dilakukan terus menerus dan konsisten. Ini bisa dilakukan sebulan sekali, misalnya.

"Tapi kami semua ini hanya relawan. Tidak ada yang full time. Jadi sebisa mungkin, sesering mungkin kita akan terus sosialisasi jalur sepeda ini yang sudah menjadi hak bagi pesepeda dan pejalan kaki," kata Toto.

Legeenda Timnas Indonesia dari Piala Dunia hingga Juara SEA Games Rayakan HUT PSSI

Gandeng LBH

Selain itu, Toto juga berharap, dinas terkait mendukung penuh jalur ini dengan menindak secara tegas para pesepeda motor untuk seterusnya. Apalagi banyak warga yang masih kurang disiplin dalam mentaati peraturan.

Karenanya, Toto melanjutkan, komunitas Bike To Work ini sudah menggandeng Lembaga Bantuan Hukum untuk mendukung sosialisasi mereka.

"Kita Butuh Penegakan hukum, karena masyarakat kesadaran disiplinnya masih lemah. Harusnya KBT jadi contoh, tapi kenyataannya masih mengecewakan. Kami sudah punya hak di dalam UU Nomor 22 tahun 2009. Hak itu yang mau kita advokasikan agar hak kita diberikan," katanya. (ren)

Tony Blair Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Menang Pilpres: Fantastis!
VIVA Militer: Prajurit TNI di basis OPM Paro

Basis OPM Paro Nduga Lumpuh Digempur TNI, 2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertembak

Mereka terluka dari melarikan diri.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024