Dinas Kesehatan DKI: Jakarta Hanya Punya 143 NICU

Bayi kelainan jantung
Sumber :
  • VIVAnews/Ali Azumar
VIVAnews
Berawal dari Hobi Pakai Brand Mewah, Selebgram Berusia 70 Tahun Ini Debut di Paris Fashion Week
– Kasus meninggalkan bayi prematur Dera Nur Anggraini karena keterbatasan fasilitas intensif khusus bayi atau NICU (
Neonatal Intensive Care Unit
Terinspirasi Langkah Indonesia, Amerika Serikat Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
), membuat fasilitas itu disorot.
Kehadiran Anies dan Muhaimin di KPU Tunjukkan Kedewasaan Politik meski Pahit, Menurut Pengamat

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan, Jakarta hanya memiliki 143 NICU yang tersebar di seluruh rumah sakit di lima wilayah ibu kota –  Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.


Kepala Dinkes DKI Jakarta Dien Emawati mengatakan, untuk kondisi gawat darurat seperti yang dialami bayi Dera, selain NICU juga dibutuhkan dokter anak khusus dan perawat khusus. Sementara kenyataannya, sejumlah RS di Jakarta hingga saat ini masih mengalami krisis sumber daya manusia di tim medis.


Dien merinci, dari 143 NICU yang tersebar di Jakarta, di Jakarta Pusat terdapat sebanyak 45 NICU, di Jakarta Utara 14 NICU, Jakarta Barat 33 NICU, Jakarta Selatan 16 NICU, dan Jakarta Timur 35 NICU.


Pagi tadi, delapan RS yang sempat disambangi orangtua bayi Dera melapor ke Dinkes DKI soal jumlah NICU yang mereka miliki. RS Harapan Kita memiliki 12 NICU, RS Harapan Bunda 4 NICU, RS Fatmawati 3 NICU, RSCM 10 NICU, dan RS Tarakan 12 NICU. RS Tarakan adalah tempat saudari kembar bayi Dera, Dara, dirawat sampai saat ini.


“Sementara RS Budiasih, RS Carolous, RS Asri, dan RS Tria Dipa tidak memiliki NICU,” kata Dien dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa 19 Februari 2013.


Dien mengatakan, dalam keadaan darurat, rumah sakit memang tidak diperbolehkan menolak pasien. Namun 8 RS yang dikunjungi orangtua bayi Dera bukannya menolak menangani bayi Dera, melainkan karena mereka tidak punya fasilitas NICU, atau NICU yang mereka miliki semua terpakai pasien bayi lainnya.


Oleh sebab seluruh fasilitas NICU penuh itulah, bayi Dera ditaruh di RS Zahira tempatnya dilahirkan, dan tidak dipindah ke mana-mana. “Kalau dipindah berbahaya. RS Zahira mempertahankan bayi Dera di sana itu sudah tepat,” kata Dien.


Ia mengatakan, kasus yang dialami bayi Dera ini membutuhkan kesiapan RS dan SDM dokter anak khusus. “Jadi aspek pembiayaan tidak masalah. Yang bermasalah justru alat NICU-nya yang tidak ada,” ujar Dien. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya