Macet Tanah Abang, Pengusaha Ekspedisi Tak Mau Disalahkan

Pedagang kaki lima
Sumber :
  • Antara/ M Agung Rajasa
VIVAnews
Pasukan AS di Irak dan Suriah Kena Bombardir Roket Selama 24 Jam
- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, menuduh usaha ekspedisi sebagai biang macet di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Selain pedagang, pengusaha ekspedisi yang dianggap ilegal juga akan ditertibkan.

Corn Imports Down to 450 Thousand Tons

Safrudin, pemilik ekspedisi Usaha Baru Putra di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, menolak disalahkan menjadi penyebab kemacetan lalu lintas di Tanah Abang.
2 Helikopter Militer Malaysia Tabrakan dan Hancur, 10 Prajurit Tewas


"Yang bikin macet PKL, parkir liar, sama pak ogah. Kita usaha ikut aturan gedung kok," katanya di Jakarta, Senin 23 Juli 2013.


Safrudin menambahkan, sebagai pengusaha jasa ekspedisi, ia hanya melayani pengiriman barang dari pemilik toko yang ada di dalam pasar dan bukan pedagang kaki lima.


Rencana Jokowi Ahok menertibkan ekspedisi liar menurut Safrudin tidak menjadi masalah. Dia siap karena telah mengikuti aturan yang berlaku.


"Bila harus dipindahkan kita berharap tidak jauh dari pasar. Biar bongkar angkut barangnya gampang," katanya.


Baginya penertiban PKL dan parkir liar tidak terpengaruh pada usahanya."Silahkan aja tertibkan. Tapi jangan salahkan kita kalau masalah macet. Dan jangan tutup usaha kita gara gara macet," katanya yang sudah membuka usaha selama empat tahun.


Hal senada disampaikan, Tomy (35) seorang kuli panggul. Dia mengatakan sumber kemacetan adalah PKL dan parkir liar bukan ekspedisi paket.


"Kita kalo bawa barang repot karena banyak PKL dan parkir liar. Jadinya terhambat pedagang dan repot," katanya.


Dia juga berharap penertiban tidak memindahkan usaha ekspedisi ke lokasi yang jauh. Menurutnya, penertiban yang dilakukan Pemprov DKI harus didukung.


"Kita bawa barang banyak. Kalau kejauhan kita juga repot
ngangkutnya
," katanya.


Menjelang sore, kemacetan terlihat di depan Blok A. Kemacetan nampak di bundaraan Jati Baru. Hanya satu ruas jalan yang dapat dilalui kendaraan. Sementara jalur lain dipenuhi PKL dan parkir liar.


Kendaraan yang datang dari arah bawah bertemu kendaraan pembawa barang dari dalam pasar Tanah Abang. Akibatnya arus tersendat. Kemacetan mengekor hampir satu kilo meter ke arah Blok G.


Sementara itu belasan anggota Satpol PP nampak mundar mandir di samping Blok A. Mereka menggunakan tiga kendaraan taktis.


Para pedagang tetap nekat berjualan meski terus dicoba untuk digeser. Namun pembeli jadi takut untuk mendatangi PKL. Perang psikologi ini nampaknya akan terus berlangsung hingga PKL mau pindah ke Blok G. (eh)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya