Polisi Sudah Periksa Sopir dan Kernet Truk Tangki di Tragedi Bintaro 2
Rabu, 11 Desember 2013 - 20:12 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
– Polda Metro Jaya telah memeriksa sopir dan kondektur truk tangki Pertamina yang terlibat tabrakan dengan kereta rel listrik jurusan Serpong-Tanah Abang di Bintaro, Jakarta Selatan. Pemeriksaan dilakukan di rumah sakit karena keduanya masih menjalani perawatan.
“Mereka diperiksa Selasa malam di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Jakarta, Rabu 11 Desember 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
“Mereka diperiksa Selasa malam di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Jakarta, Rabu 11 Desember 2013.
Sang sopir truk, Chosimin, dan kondekturnya Mudjiono membawa truk berisi 42 kiloliter premium ke tengah rel ketika kereta datang. Tabrakan dahsyat pun tak terhindarkan. Muatan bensin dengan mudah menyulut kobaran api yang membakar truk dan gerbong kereta paling depan, menyebabkan tujuh nyawa melayang dalam tragedi itu.
Rikwanto mengatakan, pemeriksaan terhadap Chosimin dan Mudjiono yang masuk dalam Berita Acara Pemeriksaan mencakup kronologi kejadian – sebelum, saat, dan setelah kejadian terhadi. Mereka juga ditanya soal lokasi tujuan truk tangki yang mereka bawa.
“Dia dari mana, mau ke mana, kenapa lewat situ, bagaimana menghadapi perlintasan kereta api, apa yang dilakukan saat melihat ada kereta, dan bagaimana reaksi penjaga pintu di perlintasan,” ujar Rikwanto. Namun ia belum dapat menyampaikan hasil pemeriksaan.
Sejauh ini, kata Rikwanto, sopir dan kondektur truk tangki itu masih berstatus saksi.
Kepala Manajemen Humas RSPP, Indra Maulana, mengatakan kondisi Chosimin dan Mudjianto sudah membaik. Mereka telah dapat berkomunikasi meski mengalami trauma psikis. “Mereka juga mengalami trauma fisik, Chosimin 10 persen dan Mudjianto 25 persen,” kata Indra. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sang sopir truk, Chosimin, dan kondekturnya Mudjiono membawa truk berisi 42 kiloliter premium ke tengah rel ketika kereta datang. Tabrakan dahsyat pun tak terhindarkan. Muatan bensin dengan mudah menyulut kobaran api yang membakar truk dan gerbong kereta paling depan, menyebabkan tujuh nyawa melayang dalam tragedi itu.
