Ahok: Jakarta Timur Paling Tidak Siap Hadapi Banjir

Kampung Melayu - Tebet Kembali Terendam Banjir
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Pemain Chelsea Rebutan Penalti, Mauricio Pochettino: Ini Seperti Anak Kecil Memalukan
- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengungkapkan bahwa Jakarta Timur merupakan kotamadya yang paling tidak siap menghadapi potensi musibah banjir di Ibu Kota tahun 2014-2015.

Prediksi Liga Europa: AS Roma vs AC Milan

Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, masalah ini lagi-lagi disebabkan oleh buruknya kinerja Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Itu sebabnya ia merotasi beberapa pejabat eselon II di dinas itu Oktober lalu.
Serahkan Kesimpulan Sidang Sengketa Pilpres, Anies: Semoga MK Beri Keputusan yang Baik


"Harusnya pembangunan infrastruktur penanganan banjir di Timur itu tahun 2014 ini sudah selesai semua," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jum'at, 14 November 2014.


Ahok menyoroti beberapa proyek penanganan banjir yang masih belum tuntas, seperti pembuatan sodetan, pembersihan gorong-gorong, normalisasi sungai, hingga belum dioptimalkannya daya tampung Kanal Banjir Timur (KBT).


"Saya enggak tahu ini ada korupsi atau main sama kontraktor, makanya kita copot kan (Kepala Dinas PU sebelumnya). Jadi memang saya lihat otaknya itu enggak mau menyelesaikan masalah, cuma mau menyelesaikan proyek," ujar Ahok.


Sebaliknya Jakarta Utara, lanjut Ahok, dinilai sebagai Kotamadya  yang lebih siap dalam menghadapi banjir tahun ini. Hal ini dikarenakan kelanjutan proyek-proyek revitalisasi waduk di daerah itu paling pesat dibandingkan proyek pembangunan infrastruktur banjir di wilayah-wilayah lainnya.


"Kuncinya itu di sebelah Utara. Karena waduk-waduk di sana udah mulai beres nih, saya enggak tahu tapi saya yakin, tahun ini enggak akan bisa lewat lebih dari sehari banjirnya. Enggak akan berminggu-minggu, kecuali ada bangunan yang roboh ya, ada yang sabotase," ujar Ahok.


Namun, secara keseluruhan proyek infrastruktur yang paling buruk kelanjutan pembangunannya normalisasi sungai dan kali di seluruh Jakarta. Seperti diketahui, saat ini proyek tersebut mandeg di beberapa wilayah akibat belum terpasangnya sheet pile (dinding turap) yang harus dipasang di tanah-tanah yang berada di pinggiran sungai sebelum dilakukannya pengerukan.


"Karena sungainya belum beres, saat hujan pasti ada genangan," ujar Ahok.


Belajar dari pengalaman tidak optimalnya Pemprov mengantisipasi bencana banjir tahun ini, Ahok mengatakan, ke depan Pemprov DKI akan melimpahkan tanggung jawab pengantisipasian banjir hingga ke SKPD-SKPD terendah seperti lurah dan camat, tidak hanya berhenti di suku dinas (sudin) PU saja di tiap Kotamadya.


"Tahun depan kita enggak mau tahu, kita kasih kamu (lurah/camat) pegawai harian lepas, kamu urusin. Kalau tempat kamu ada genangan, minimal kamu lapor. Kalau bisa kamu kerjain, kamu garuk sendiri. Kalau sampai kepala Sudin pun enggak catat, kita staff-in (demoasi) kamu," ancam Ahok.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya