Pantau Kehadiran Siswa dengan Kartu Presensi Elektronik

Sekolah Ambruk
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVA.co.id - Yayasan Revolusi Mental Indonesia (Resimen) mendatangi kantor Wakil Gubernur DKI Jakarta, Selasa, 26 Mei 2015. Kedatangan mereka untuk mengajukan gagasannya kepada Pemprov DKI Jakarta perihal penggunaan kartu presensi elektronik untuk para siswa di wilayah DKI Jakarta.

Rusun Cup, Cara DKI Memanusiakan Mantan Pemukim Ilegal

Tidak mau terburu-buru, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budhiman, yang juga hadir pada pertemuan tersebut mengatakan akan lebih dulu melakukan kajian lebih lanjut.

“Tentu kami akan lihat dulu efektivitasnya, apakah efisien apa tidak pakai cara elektronik seperti itu untuk memantau kehadiran siswa,” ujar Arie saat ditemui usai pertemuan di ruang rapat Wagub DKI.

Salah satu pertimbangan yang diperhatikan Arie adalah mengenai kesanggupan orangtua siswa untuk memiliki sebuah alat komunikasi canggih. Hal tersebut terkait dengan penyambungan presensi para siswa secara langsung ke alat komunikasi orangtua mereka.

“Untuk mengakses presensi itu kan orangtua harus memiliki mobile phone, itu kan tidak semua orang tua mampu,” kata Arie.

Mantan kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta tersebut menambahkan, cara absensi dengan menggunakan kartu ataupun alat pemindai jari hanya merupakan suatu metode. Hanya saja, dengan memakai peralatan modern seperti itu, data presensi siswa akan lebih cepat didapat, disimpan, dan dianalisis.

“Yang lebih penting itu kan bagaimana kehadiran siswa di dalam kelas, masih banyak kok sekolah yang memakai cara manual dan baik-baik saja,” katanya.

Karenanya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta belum mengeluarkan suatu standar peraturan bagi setiap sekolah yang ada mengenai cara menghitung presensi para siswa.

“Mereka (sekolah yang memakai alat presensi pemindai jari) itu mengeluarkan gagasannya sendiri, bukan sebuah peraturan dari Dinas Pendidikan, hanya untuk memudahkan proses dan rekapitulasi kehadiran,” tutur Arie.

Alasan Lelang Proyek Anak Buah Ahok Selalu Gagal
Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Soni Sumarsono

Pengganti Ahok Minta Demonstran Tak Terprovokasi

Pendemo boleh unjuk rasa asalkan tertib.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016