- Bayu Nugraha - VIVA.co.id
VIVA.co.id - Ayah kandung mendiang Wayan Mirna Salihin, Dharmawan Salihin, menyebut menemukan beberapa perbedaan informasi yang didapatkannya di Australia dengan yang ditemukan kepolisian Indonesia.
Perbedaan itu terletak pada sejumlah informasi yang diperoleh Polda Metro Jaya melalui kepolisian Australia dengan petunjuk yang Dharmawan dapatkan sendiri di Negeri Kanguru itu.
Namun, Dharmawan tak mau menyebutkan informasi berbeda apa yang yang ditemukan.
"Ya kalau saya ngomong semua sama aja telanjangin diri, kalau ditanya ada yang beda. Ya ada yang berbeda, ya kita sama-samain dong," kata Dharmawan di Polda Metro Jaya, Rabu 10 Februari 2016.
Menurut Dharmawan, jika informasi itu dibeberkan, maka bisa jadi boomerang bagi penyidik dan jaksa saat berhadapan dengan para kuasa hukum tersangka atas kematian Mirna, Jessica Kumala Wongso.
"Supaya satu barisan dong, rapatkan barisan ya dong. Dari pihak mereka kan lawyernya sendiri ada masalah di Surabaya. Belum sama saya lagi dia fitnah-fitnah begitu," kata dia.
Dharmawan hanya berharap, informasi yang didapatkan kepolisian dan petunjuk yang ia dapatkan dapat mempercepat terungkapnya kasus pembunuhan sadis terhadap Mirna itu.
"Insyaallah doain aja ya masyarakat Indonesia, mudah-mudahan terungkaplah kezholiman," ujar dia.
Dalam perjalanan penyelidikan hingga penyidikan kasus kematian Wayan Mirna, polisi baru menetapkan satu tersangka, yaitu Jessica. Dia yang menemani Mirna saat meminum secangkir kopi yang telah bercampur racun sianida di Restoran Olivier, Mal Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016 lalu.
(ren)
Saksi Ahli Akui Tak Ada Gerakan Jessica Memasukkan Sianida
Hanya ada gerakan tangan saat membuka tas.
