Bayi Pengemis Diberi Obat Penenang, Polisi Selidiki Apotek

Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Kepolisian Metro Jakarta Selatan menemukan adanya indikasi pemberian obat penenang kepada bayi berusia enam bulan oleh pasangan muda-mudi, ER (17) dan SM (18). Tujuannya agar sang anak menjadi pendiam saat diajak keduanya mengemis dan mengamen di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat mengatakan, pihak kepolisian sudah mengetahui darimana pasangan tersebut membeli obat penenang. Keduanya membeli obat jenis Riklona (Clonazepam) itu dari sebuah apotek kawasan di Blok M.

"Jadi pelaku ini main beli saja di apotek. Tak pakai surat dokter," kata Wahyu di Polres Metro Jakarta Selatan, Minggu, 27 Maret 2016.

Mengemis Bawa Anak, Dewi Dikira Penculik

Ia juga menuturkan, pihaknya masih mendalami bagaimana cara pelaku bisa mendapatkan obat itu dengan cara mudah tanpa melalui resep dokter.

"Obatnya tak dijual bebas. Makanya bagimana cara dia dapat obatnya yang masih didalami. Kami belum sampai soal legalitas apotek itu. Sekarang masih dalam tahap mengumpulkan dan merehabilitasi korban terlebih dahulu," tambah Wahyu.

Sementara itu, salah seorang pelaku, SM, mengaku tujuan ia memberikan obat penenang kepada bayi malang tersebut agar tidak rewel dan mengganggu saat ia beraksi sebagai pengemis.

"Saya sengaja kasih dia obat. Kalau tidak nanti bisa rewel dan mengganggu kerja saya," katanya, dengan memakai penutup wajah dan baju tahanan berwarna oranye.

Menurut psikolog forensik Kasandra Putranto, pemberian obat penenang kepada anak kecil, akan berdampak pada kemampuan otak anak. Tingkat intelektual sang anak dikhawatirkan akan menjadi lemah dalam berpikir.

"Selain itu gerakan dan sarafnya lemah. Jika sudah remaja ia akan menjadi lambat dan lemah dalam berpikir," kata Kasandra.

Obat penenang jenis Clonazepam biasanya dipakai untuk beberapa orang yang merasa stres dan mendapatkan tekanan pekerjaan tinggi. Biasanya si pemakai adalah orang dewasa yang mengalami stres berkepanjangan. (ms)

Bapak yang menggeletakan anaknya di dalam minimarket

Pengakuan Bapak yang Geletakan Balita untuk Mengamen

Kasus eksploitasi anak ini didalami dengan memeriksa ibu sang bocah.

img_title
VIVA.co.id
15 Februari 2018