Digelandang di Pasar Ikan, Ratna Sarumpaet Menolak Ditahan

Aktivis Ratna Sarumpaet diamankan petugas di lokasi pembongkaran Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara.
Sumber :
  • Irwandi

VIVA.co.id - Aktivis sosial, Ratna Sarumpaet, digelandang Polwan saat berupaya membela warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, yang digusur oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Senin, 11 April 2016.

Ibu dari Atiqah Hasiholan itu sudah berada di lokasi sejak Minggu malam. Dia ingin membantu warga untuk mendapatkan hak-haknya atas penggusuran ini. Namun saat penertiban mulai dilakukan, Ratna justru diamankan Polwan sekitar pukul 07.00 WIB. Dia menolak saat akan diamankan dan digelandang ke mobil tahanan.

Ratna mengatakan, saat bersama dengan warga, sempat terjadi perdebatan antara dirinya dengan petugas. Warga yang digusur tersebut banyak yang tidak mendapat ganti rugi oleh Pemerintah DKI Jakarta.

"Saya bilang mereka ini rakyat yang punya tanah. Mereka adalah 60 persen rakyat yang seharusnya mendapat ganti rugi. Jadi jangan dibalik citranya, seolah-olah yang dapat rusun sudah banyak. Tidak ada," ujarnya.

Saat menjelaskan hal itu, Ratna kemudian didatangi sejumlah Polwan. Dia dipaksa berhenti bicara dan diamankan. Ratna kemudian dijauhkan dari lokasi pembongkaran.

"Saya bilang itu, tiba-tiba makin tegang, makin datang, maju itu Sat Pol-PP. Akhirnya saya ditarik oleh polisi mau didorong ke mobil tahanan itu tapi saya tidak sebodoh itu," katanya.

Pembongkaran di kawasan Pasar Ikan hingga siang ini masih berlangsung. Truk-truk besar hilir mudik mengangkut puing-puing bangunan milik warga yang dihancurkan dengan alat berat. Situasi juga masih mencekam di lokasi penggusuran. Polisi meminta warga lain untuk tidak mendekat ke lokasi.

Tujuh Pelanggaran Hukum Jadi Alasan Reklamasi Harus Disetop
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thahaja Purnama (Ahok)

Salahnya Jakarta Cuma Satu, Gubernurnya Bernama Ahok

"Jadi memang sudahlah, kadang-kadang ini salahnya Jakarta"

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016