Wagub DKI Geram Ada Soal Pembunuhan dan Cerai di Kelas 2 SD

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat
Sumber :
  • VIVA.co.id / Danar Dono

VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat geram dengan beredarnya materi mengenai pembunuhan dan perceraian pada pelajaran kelas 2 Sekolah Dasar (SD). Materi ini terungkap, setelah salah satu orang tua murid mengunggah soal itu dalam akun media sosial miliknya.

Disdik DKI Jelaskan Soal Ujian Anies Diejek Mega

"Itu yang bikin soal itu, perlu direparasi otaknya," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 24 Mei 2016.

Mantan dosen Universitas 17 Agustus Surabaya ini mengatakan, para pengajar di Indonesia perlu diuji kembali kemampuan mereka dalam memberikan pendidikan layak kepada anak bangsa.

Perevisi Soal Ujian yang Dianggap Hina Nabi Muhammad Mengaku Khilaf

"Perlu diajar lagi tentang ilmu pedagoginya, apalagi khusus untuk anak-anak. Itu (soal) untuk pelajar SMP saja enggak pantas, apalagi untuk SD," ucapnya.

Demi mencegah hal ini terulang kembali, Djarot berjanji akan menyelidiki masalah dan mengungkap alasan materi tersebut bisa masuk dalam soal murid kelas 2 SD. Nantinya, diharapkan tenaga pengajar yang membuat soal itu bisa mendapatkan sanksi.

Heboh Soal Ujian SD di Solok yang Diduga Menghina Nabi Muhammad

"Kita akan cari tahu penyebabnya. Caranya kita tanya ini guru yang mana yang keluarin soal begini," katanya.

Sebelumnya, seorang pengguna Facebook dengan akun Agung Suharto Dirdjosbroto mengunggah materi soal ulangan SD anaknya. Saat mengunggah itu, dia mengaku kecewa sekaligus marah terhadap instansi pemerintah yang membidangi pendidikan SD.

"Padahal yang membuat soal ini saya yakin lulusan universitas semuanya," ungkap Agung dalam akun Facebook, sambil menyertakan potongan gambar soal ulangan SD anaknya yang bersekolah di SD Negeri Baru 02 Pagi , Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Tak hanya itu, Agung juga mencantumkan alasannya untuk memuat foto tersebut di media sosial. "Mohon bagi para orang tua yang memiliki anak bisa share (berbagi) kejadian ini. Supaya pemerintah melakukan perubahan jadi lebih baik."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya