Dua Rekomendasi BNPB Tanggulangi Banjir Jakarta

Proyek Giant Sea Wall Jakarta.
Sumber :
  • ncicd.com

VIVA.co.id – Ancaman banjir rob di wilayah Jakarta di masa mendatang akan makin serius, sehingga dapat menyebabkan wilayah utara Jakarta tidak menarik untuk investasi.

Saat Kena Banjir Amankan Dokumen Keluarga di ANRI, Gratis Loh

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, perlu upaya yang komprehesif untuk mengatasi banjir rob karena ancaman di masa mendatang makin meningkat.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, telah memiliki langkah-langkah antisipasi rob dan banjir di Jakarta. Di antaranya pembangunan tanggul laut raksasa, reklamasi, pembangunan polder serta tanggul di pantai.

Jakarta Dikepung Banjir Lagi, Lalu Lintas Macet Parah

"Tapi, tentu saja upaya tersebut selalu ada yang pro dan kontra," kata Sutopo, melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 7 Juni 2016.

Ia mengungkapkan, peninggian tanggul memang merupakan langkah paling efektif mengurangi potensi banjir rob. Namun, hal ini tidak bersifat permanen karena daya tahannya 5 - 10 tahun.

Hadapi Banjir, Sandiaga dan Anies Berbagi Tugas

"Langkah ini (peninggian tanggul) hanya sifatnya solusi sementara untuk menahan banjir rob. Bangun tanggul laut raksasa dan reklamasi merupakan langkah paling efektif," ungkapnya.

Proyek Giant Sea Wall (tanggul laut raksasa) memang prestisius. Proyek ini ditargetkan mulai dibangun pada 2015, dan selesai di 2025. Namun, pembangunannya membutuhkan dana besar. Agar memberikan manfaat ganda, pembangunan tanggul itu juga akan disertai reklamasi pantai.

Gagasan reklamasi lebih dititikberatkan pada pertimbangan perluasan lahan dan ekonomi. Rencana ini pun sudah tertera dalam Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta 2011 – 2030.

"Tertulis bahwa pembangunan tanggul raksasa diintegrasikan dengan reklamasi pantai utara sepanjang 32 kilometer dari batas timur hingga barat pantai Jakarta. Di atas lahan reklamasi dapat dibangun kawasan komersial dan kemungkinan jaringan jalan baru," kata Sutopo.

Menurutnya, Indonesia bisa merujuk pada Pelabuhan Rotterdam, Belanda, dan New Orleans, AS, yang berhasil membendung peninggian air laut sebagai antisipasi dari penurunan wilayah daratan.

Sutopo pun menyayangkan rencana besar tersebut mandek karena pertimbangan lingkungan, perizinan, administrasi dan lainnya.

"Memang, pasti ada dampak lingkungan atau sosial ekonomi bagi masyarakat. Tapi, semua itu bisa diselesaikan niatan baik. Jika tidak, maka banjir rob akan tambah meluas," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya