Aturan Ganjil Genap Dikhawatirkan Perparah Macet di Jakarta

Kemacetan di Jakarta.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Danang Perikesit, memandang bahwa aturan penerapan nomor polisi (nopol) dengan sistem ganjil genap justru akan memperparah kemacetan di DKI Jakarta. Aturan yang sebentar lagi diterapkan Pemerintah DKI Jakarta ini di prediksi akan menaikkan tingkat kemacetan sekitar 20-30 persen. 

Arus balik di Padalarang Diprediksi sampai 15 April Kuantitas Lebih Besar dibanding Arus Mudik

"Pasti menaikkan kepadatan dan kemacetan sekitar 20 sampai 30 persen. karena mendorong orang mencapai tingkat okupansi (kepemilikan mobil atau motor) yang lebih tinggi, apalagi kalau dia tetap naik mobil," kata Danang usai diskusi dengan tema Transport and Mobility di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Kamis 23 Juni 2016. 

Ia memandang, kebijakan 3 in 1 justru lebih baik dibandingkan dengan sistem ganjil genap. Menurutnya, dengan sistem 3 in 1, masyarakat cenderung bisa memilih dan mengubah rute ke jalanan yang tidak menerapkan sistem 3 in 1

Polisi Pastikan Tak Ada Kemacetan di Aceh Meskipun Lokasi Wisata Penuh

"Kalau saya melihat di sisi kebijakan 3 in 1 lebih bagus, karena orang akan pindah rute, kalau ganjil genap ini justru perubahan perilakunya enggak ada," kata Danang. 

Ia menjelaskan perubahan perilaku yang dimaksud adalah berubahnya pola pikir masyarakat yang ingin menggunakan alat transportasi umum dibanding alat transportasi pribadi. Ia menyebut salah satu negara yang berhasil mendorong masyarakat ke transportasi publik adalah Singapura. 

Polisi Antisipasi Macet di Jadetabek Karena Mudik Lokal di Hari Lebaran

"Kalau di Singapura itu istilahnya jangan pernah suruh naik angkutan umum jika angkutannya saja tidak beres. Jadi Indonesia harusnya memperbaiki angkutan umum lebih dahulu. Kalau Jakarta kan jaringannya sudah macet banget, macet kuadrat pangkat tiga bahkan pangkat empat," lanjut Danang.
 

(ren)

Kadishub Sumut, Agustinus.(B.S.Putra/VIVA)

Puncak Arus Balik Lebaran di Sumut Berlangsung Selama 3 Hari

Puncak arus balik Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, terjadi selama tiga hari sejak 13 hingga 15 April 2024. Namun, arus balik ekstrim terjadi Minggu 14 April 202

img_title
VIVA.co.id
15 April 2024