- Anwar Sadat
VIVA.co.id – Hampir tiga hari warga Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, dilanda banjir akibat luapan air Waduk Rawa Babon. Meski banjir sudah surut, namun masih ada rumah warga yang tergenang pada Selasa siang, 30 Agustus 2016.
Banjir mulai surut setelah dilakukan sodetan untuk mengeluarkan air waduk ke kali yang ada di dekatnya. Menurut Lurah Kelapa Dua Wetan, Budy Hartati, sudah dipasang enam batang gorong-gorong baru di bawah jembatan di depan pintu air yang sempat longsor. Pengerjaan dimulai sejak pukul 19.00 kemarin dan selesai pukul 05.00 WIB tadi.
"Sekarang air sudah mulai mengalir. Setelah pemasangan gorong-gorong, semalam air dari waduk sudah mulai mengalir," kata Budy, di lokasi longsor.
Pengurasaan air waduk dilakukan secara perlahan. Petugas tidak menjebol tembok waduk yang dibangun sementara di depan pintu air lama. Karena khawatir jika dijebol semua, air dari waduk yang keluar membanjiri kawasan Ceger, Rambutan, dan Ciracas.
"Kita lakukan perlahan. Jadi membuang air sedikit-sedikit, enggak (perlu) dijebol penuh karena nanti banjir di tempat lain," ujarnya
Saat ini petugas masih melanjutkan perbaikan gorong-gorong. Masih ada dua buah gorong-gorong yang perlu dipasang. Jembatan yang dijebol untuk mamasang gorong-gorong hingga saat ini masih ditutup untuk kendaraan. Pukul 15.00 WIB, diharapkan debit air waduk dapat diturunkan normal.
Sebelumnya, hujan deras beberapa hari belakangan membuat air di Waduk Rawa Babon, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Penyebab luapan tersebut karena longsornya tanah di pintu air.
Longsor tersebut terjadi saat pengerjaan proyek pintu air tersebut. Tanah di sekitar pintu air longsor dan menutup aliran air. Sehingga air meluap. Selain menggenangi rumah, banjir tersebut juga mengakibatkan mobil milik warga juga ikut terendam akibat terjebak banjir. Sedikitnya ada 20 rumah dan 15 mobil milik warga di Kalapa Dua Wetan yang terendam banjir.
Ciliwung Meluap, Warga Kebon Pala Terendam Banjir 2 Meter
Banjir setinggi 2 meter merendam pemukiman di Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur. Warga masih bertahan di rumah mereka masing-masing
