Strategi Anies Jadikan Jakarta Kota Berkualitas di Dunia

Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Danar Dono

VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Rasyid Baswedan sempat menyentil secara tersirat kepada pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, terkait Jakarta masuk dalam daftar kota tak berkualitas.

Surya Paloh Pikir-pikir Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024

Ia menyatakan, Jakarta masuk dalam daftar 100 kota tidak berkualitas di dunia. Lantaran, ibu kota menempati peringkat ke-88 dalam indeks kota berkelanjutan Arcadis, atau Sustainable Cities Index 2016.

Namun, Anies mengatakan, hal itu bukan perkataannya, tetapi sesuai berita yang dimuat di media online (salah satu media online) pada September 2016, yang berjudul 'Jakarta Masuk Daftar Kota Tidak Berkualitas'.

Pidato Lengkap Prabowo Subianto Usai Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih

"Di sini, bukan kata Anies, kata berita," ungkapnya, saat debat calon Kepala Daerah DKI Jakarta di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Kamis 15 Desember 2016.

Anies menjelaskan, ada tiga aspek yang digunakan dalam mengukur indeks kota berkualitas, yakni people (orang/masyarakat) planet (bumi) dan profit (keuntungan). "Dan Jakarta, hanya profit. Tapi tidak people, tidak planet," tambahnya.

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Anies Ungkit Pilpres 2024 Banyak Catatan

Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menuturkan, di ibu kota masih terdapat sekitar 350 ribu orang miskin yang berpenghasilan Rp487 ribu per bulan.

Namun, jika dilihat dari warga yang berpenghasilan di bawah Rp1 juta per bulannya, yakni mencapai sekitar 3,5 juta orang. Dia menyebut, hal itu bisa dikatakan hampir miskin.

Di hadapan pasangan calon Ahok-Djarot, Anies menyampaikan angka kemiskinan yang cukup tinggi di Jakarta.

Selain itu, Anies menyebut, angka warga Jakarta yang tidak menyelesaikan pendidikan hingga tama Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat mencapai 35 persen.

Kondisi yang menghawatirkan, yakni di Kabupaten Kepulauan Seribu, yang juga merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta. Menurut Anies, jumlah angka yang tidak menyelesaikan pendidikan hingga tamat SMA sederajat mencapai angka 65 persen.

"Masuk ke Kepulauan Seribu, luar biasa, 65% (tidak lulus SMA). Bagian dari ibukota ini. Kita tidak bisa maafkan ini," ungkap Anies.

Ia pun berjanji membangun Jakarta tidak hanya membangun kotanya saja. Tapi yang paling penting adalah membangun manusianya atau SDM melalui pendidikan yang berkualitas, gratis dan tuntas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya