Di Balik Faktor Melonjaknya Suara Ahok dan Anies

Keakraban paslon usai debat berakhir.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Penyebab elektabilitas pasangan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat mendapat urutan teratas atau dukungan publik 37.30 persen, karena adanya perubahan dalam komunikasi.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

"Faktor di mana dalam persepsi publik, komunikasi yang menjadi kelemahan mengalami perbaikan dalam perjalanannya. Sudah mulai terkontrol sampai tingkat kepuasan publik terhadap petahana relatif baik, 60-70 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 februari 2017.

Kemudian, faktor latar belakangan calon petahana Ahok-Djarot yang mempunyai pengalaman dalam memimpin Ibu Kota DKI Jakarta.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

Hal yang sama juga terjadi pada elektabilitas pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno mendapatkan dukungan publik 35.14 persen, karena mereka di satu sisi mempunyai latar belakang pengalaman.

"Kalau pemilih rasional di nomor dua dan 3, karena pengalaman karena rekam jejak, nomor tiga punya pengalaman," ujarnya.

Ahmad Dhani Tersangka Ujaran Kebencian?

Selain itu, kata Hanta, adanya penambahan dukungan terhadap pasangan Anies-Sandi karena jauh dari hiruk pikuk isu yang menerpa kedua orang tersebut.

"Nomor tiga kenapa naik karena tidak ada terlalu kencang dinamika, sekarang kan yang kencang dinamika satu dan dua (nomor urut satu dan dua calon gubernur dan wakil gubernur) pertarungan isunya cukup kencang," kata Hanta.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

"Saya berani mengatakan bahwa politik kita telah berubah."

img_title
VIVA.co.id
10 November 2018