Reaksi Djan Faridz Dengar Kubu Romi Dukung Ahok-Djarot

PPP Kubu Djan Fariz menyatakan dukungannya pada Ahok-Djarot.
Sumber :
  • Viva.co.id/Yasin Fadhillah

VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Djan Faridz, bersyukur mendengar kabar bahwa Muhammad Romahurmuziy akhirnya mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Sinyal Anies Maju Pilkada DKI 2024, PKS: Kalau Memang Cocok, Why Not?

"Alhamdulillah, katanya dia (Romi, sapaan akrab Romahurmuziy) mendeklarasikan dukung Ahok-Djarot dengan segala konsekuensi," kata Djan di kediaman Agung Laksono, kawasan Polonia, Jakarta, Minggu 26 Maret 2017.

Namun, ia tetap menyindir mengapa deklarasi dukungan kubu Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya itu terhadap Ahok-Djarot dilakukan di hotel.

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

"Kalau deklarasi jangan di hotel. Deklarasi itu di kampung. Ketemu ustaz, ustazah. Menjelaskan program-program dari calon yang pro-umat Islam. Kalau di hotel buat apa?" ujarnya, seraya menyindir.

Menteri Perumahan Rakyat di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mengungkapkan, sejak persiapan Pilkada DKI Jakarta putaran pertama, dia terus berupaya membujuk kubu Romi untuk mengikuti jejaknya.

Gerindra Siapkan Kader Internal yang Potensial Menang di Pilkada Jakarta

"Begini. Saya sudah berulang kali minta Romi dukung Ahok. Tapi malah dia ke Agus (Harimurti Yudhoyono). Di putaran kedua saya minta lagi, ayo gabung. Akhirnya alhamdulillah," paparnya.

Djan juga menjelaskan mengapa dia terus berupaya berkomunikasi dengan kubu Romi untuk mendukung Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

"Saya tahu dia (Romi) tidak punya pasukan. Saya juga tahu dia tidak punya alim ulama. Tapi saya ingin menarik dia dan menunjukkan kepada umat Islam bahwa PPP satu," tegas dia.

Djan mengklaim jika penduduk DKI Jakarta yang 85 persen beragama Islam selalu membuka pintu maaf bagi siapa pun, termasuk Ahok.

"Jadi kasus yang macam soal Ahok itu umat Islam sudah selesai, sudah memaafkan. Itulah kenapa ada Idul Fitri. Kalau ada yang ngomong Ahok dosa satu dua tiga, bohong. Itu bukan umat Islam tapi oknum," ungkapnya, mempertegas. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya