'Sanca Bergoyang' Hanya Buat Senjata Khusus Tawuran Gangster

Anggota Buser menyita celurit besar yang dibuat Gang Sanca.
Sumber :

VIVA.co.id – Kepala Satuan Reskrim Polres Kota Depok, Kompol Teguh Nugroho memastikan, dua remaja yang menamakan diri mereka Gangster Sanca Bergoyang, memang sengaja membuat senjata tajam untuk dipasok ke anggota gangster yang kerap menyerang warga di wilayah Jakarta, Depok dan Bogor.

Viral, Pria Serang Polisi Pakai Golok Gara-gara Dendam Pernah Ditangkap

"Kami membongkar kasus ini berdasarkan informasi masyarakat terkait adanya pertikaian antargeng motor yang viral di Facebook dan membuat resah. Kami akhirnya dapat pelaku yang bisa dipidanakan, kemudian kami lakukan penyelidikan lebih mendalam," kata Teguh, Selasa, 6 Juni 2017.

Dari hasil penyelidikan itulah, Tim Buru Sergap Polresta Depok akhirnya menemukan lokasi pembuatan senjata tajam TR (17 tahun) dan DS (15 tahun), yakni di sebuah pabrik pembuatan peralatan rumah tangga di wilayah Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.

Kronologi Oknum Polisi Pangkat Aiptu Tembak Debt Collector, Nunggak Cicilan Mobil 2 Tahun

"Ini didesain khusus untuk tawuran. Produksinya sejak Februari. Mereka ini jualnya di Facebook, di grup gangster se-Kota Bogor dan Depok. Aktif melalui media sosial. Model senjata apa saja bisa," katanya.

Dalam penyelidikan diketahui, kedua pelaku sebenarnya berencana bergabung bersama sejumlah temannya untuk tawuran dengan Gangster Karet.

Ngeri, Oknum Polisi Tembak Hingga Bacok Dua Debt Colector di Palembang

Nama gangster pembeli senjata

Sementara itu, TR mengakui jika senjata-senjata tajam buatannya memang dipesan khusus untuk pelaku tawuran, terutama anggota gangster yang belakangan kerap meresahkan masyarakat.

"Pelanggannya ada Gangster OTS di Jakarta Timur, terus Gang Triti dan sekitar Depok-Bogor, Pak," kata remaja bertubuh kurus itu.

Menurut TR, gangster yang diikutinya (Sanca Bergoyang) berjumlah 11 anggota. Ironisnya lagi, rata-rata mereka masih berusia di bawah umur. "Rata-rata anak SMP. Kalau ngumpul ya kami ngopi-ngopi saja, Pak. Di lapangan Sanca, Tapos. Makanya namanya Geng Sanca Bergoyang," katanya.

Tak hanya itu, TR juga mengaku tidak mau terlibat dalam penyerangan dan tawuran, dia hanya fokus membuat senjata untuk dijual.

"Kami cuma muter saja, teman saya mau tawuran sama Geng Karet tadinya. Saya bikin ini buat nambah-nambah uang buat beli susu anak, Pak," kata TR yang mengaku telah memiliki seorang anak berusia 9 bulan itu.

Sementara itu, akibat perbuatannya, TR dan DS harus merasakan dinginnya blik tahanan Markas Polres Kota Depok. Keduanya diancam dengan jeratan undang-undang darurat dengan ancaman 10 tahun penjara. (ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya