Ketua DPRD DKI Minta Pembatasan Motor Sampai Senayan Ditunda

Larangan Sepeda Motor sempat berlaku di beberapa ruas jalan Kota Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta, Dinas Perhubungan DKI mengkaji kembali rencana pembatasan kendaraan roda dua dari Monas hingga Bundaran Senayan. 

Pengemudi Sedan Tabrak 5 Orang di BSD, 1 Diantaranya Tewas di Tempat

Menurut dia, pembatasan kendaraan roda dua itu hanya tepat diberlakukan jika sistem transportasi massal di wilayah protokol sudah terpenuhi. "Setelah transportasi massalnya beres. Ada fasilitas penggantinya sudah ada. Sudah jelas," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin, 7 Agustus 2017. 

Dia menambahkan, "Kecepatan. Kasihan lah. Tunda sementara dulu sampai ini itu oke."

Pesanan Honda Stylo 160 Membeludak

Saat ini, pemerintah tengah gencar membangun proyek transportasi massal yakni Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT) dan pengembangan Bus Rapid Transit. Moda transportasi massal tersebut diharapkan menjadi solusi kemacetan Ibu Kota.

Ia mendesak, penerapan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) juga segera dikebut karena turut berpengaruh terhadap kepadatan kendaraan di jalan protokol.

2 Sepeda Motor Baru Honda Resmi Terdaftar di Indonesia

Apalagi, kata dia, mulai diuji cobanya Simpang Susun Semanggi turut berpengaruh mengurai kemacetan yang selama ini menjadi beban pengendara. 

Menurut Prasetio, kemacetan di wilayah Senayan atau yang menuju Jalan Sudirman sudah mulai terpecah lantaran  Simpang Susun Semanggi mulai beroperasi.

Jika ERP benar-benar terlaksana, kata Pras, kepadatan kendaraan diprediksi akan semakin berkurang karena masyarakat akan mulai beralih ke transportasi massal.  "Pokoknya ERP harus jalan," ujarnya. 

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memperluas batasan pengguna motor mulai dari Jalan Medan Merdeka Barat hingga - Jalan M.H Thamrin - Jalan Sudirman. 

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, rencana pembatasan sepeda motor masih dibahas antarinstansi terkait. 

Rencana itu, masih akan mendengar kajian dari Kepolisian, pemilik gedung, akademisi hingga masyarakat. Ada dua opsi yang ditawarkan, yakni larangan ini akan bersifat permanen atau dilakukan pembatasan pada jam-jam tertentu.

"Kalau hasil diskusi ini maka paling lambat September akan kita uji coba larangan sepeda motor untuk melintas," katanya. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya