Banyak Dinas di DKI yang Ketakutan Belanjakan Anggaran

Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M. Ali. Wafa

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengklaim penyerapan anggaran di Provinsi DKI Jakarta telah mencapai 85 persen. Dia menyebut angka itu sudah cukup bagus dan tergolong tinggi. 

Teken KUA-PPAS APBD DKI 2022 Rp84,88 Triliun, Anies: Naik 6,25 Persen

Hal itu disampaikan Djarot menanggapi kritik Presiden Joko Widodo terkait rendahnya serapan APBD di sejumlah kabupaten dan kota. Dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2017, Jokowi mengatakan, masih ada anggaran sekitar Rp220 triliun yang masih mengendap di rekening bank. 

"Idealnya ya 90 persen, sudah sangat bagus, menurut saya. Kalau sampai 100 persen berarti mengada-ngada. Saya pastikan mengada-ngada," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Selasa 15 Agustus 2017. 

APBD DKI 2021 Disahkan, Totalnya Rp84,19 Triliun

Menurut Djarot, penyerapan anggaran di Jakarta masih terkendala beberapa hal. Di antaranya Pemprov terikat aturan yang justru dibuat sendiri. Selain itu, banyak di antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terlalu berhati-hati dan terlampau takut menggunakan anggaran. 

Djarot juga mengakui, ada beberapa perencanaan yang belum matang. "Sehingga sudah direncanakan tidak bisa dilaksanakan. Hal seperti ini kita evaluasi terus," ujarnya. 

Tolak Kenaikan Gaji DPRD DKI, PSI Ogah Hadiri Rapat Paripurna

Tidak hanya penyerapan yang tinggi, Djarot ingin agar anggaran yang digunakan benar-benar efektif. "Efektif dan fokus. Itu yang lebih penting. Serta mempunyai dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan pada penyelesaian masalah publik," kata dia.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Ketua DPRD Singgung TGUPP Anies Baswedan yang Jadi Lawyer

Dia mempertanyakan apakah anggota TGUPP bisa menjadi lawyer di luar. Mengingat gaji para anggota TGUPP adalah berasal dari APBD DKI.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2021